Ahok Ingin Reklamasi Pulau di Jakarta untuk Pertanian

Ahok akan memanfaatkan kesempatannya di Korea Selatan untuk studi banding.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 15 Sep 2014, 15:42 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2014, 15:42 WIB
ahok

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok pekan ini bertolak ke Korea Selatan. Ia akan menandatangani status Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018 mendatang.

Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu akan memanfaatkan kesempatannya di Korea Selatan untuk studi banding. Sebab, selain ingin belajar tentang penataan OKL dan industri kreatif, Ahok juga ingin mengetahui soal pemanfaatan reklamasi pulau di Korea untuk kepentingan pertanian.

"Saya mau lihat. Katanya di Korea Selatan malah (reklamasi pulau) sudah dibuat untuk pertanian. Jadi reklamasi itu tidak semua dipakai untuk perumahan," ujar dia di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014).

Menurut Ahok, di Korea Selatan reklamasi pulau bukan hanya untuk keperluan penampungan air baku dan antisipasi pencemaran air laut. Melainkan juga untuk budi daya dan pertanian.

Sebab, jelas dia, berdasarkan studi di negeri itu, pada tahun 2045 berpotensi tak ada penambahan pangan yang akan mengakibatkan kelaparan terhadap 2,5 juta penduduk dunia. karena itu, Korea Selatan melakukan reklamasi pulau untuk pertanian.

Sementara, di Jakarta dikhawatirkan sebagian besar reklamasi pulau justru dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis semata. Ahok mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah meminta jatah 5 persen lahan dari pembangunan properti di pulau reklamasi untuk digunakan bagi pertanian maupun perikanan.

"Makanya nanti saya mau lihat pembagian di Korea Selatan seperti apa. Saya sudah dikasih gambaran. Jadi reklamasi nggak boleh semua untuk perumahan, tetapi harus berpikir untuk membuat lahan pertanian. Saya nggak tau berapa persen pembagian lahannya. Makanya saya mau lihat di Korsel. Menarik itu," jelas Ahok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya