Liputan6.com, Jakarta - Polemik di internal Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) masih terus berlanjut. Meski Mahkamah PPP telah menelurkan putusan sela, kubu Waketum PPP Emron Pangkapi menolaknya.
"Keputusan sela Mahkamah PPP belum memberikan kepastian hukum dalam penyelesaian perselisihan internal PPP," kata Emron dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Hal itu diungkapkan pada Rapat Pleno PPP di Balai Kartini, Jakarta. Hasil Rapat Pleno PPP juga mendesak Mahkamah PPP untuk segera menerbitkan putusan final dengan berpegangan kepada AD/ART dan pemahaman yang konstitusional atas keabsahan pemberhentian Suryadharma Ali.
Untuk menyikapi berbagai perbedaan sejak April 2014, maka DPP PPP diminta menggelar Muktamar VIII secepatnya untuk mengakhiri perbedaan.
"Jika pihak SDA dan kawan-kawan tidak menerima putusan sela Mahkamah PPP, maka Rapat Pleno PPP meminta Pengurus Harian DPP di bawah Emron dan Romarhumuziy segera mengadakan muktamar dalam waktu secepatnya," tandas Emron.
Emron Pangkapi: Putusan Mahkamah PPP Belum Selesaikan Masalah
Meski Mahkamah PPP telah menelurkan putusan sela, kubu Waketum PPP Emron Pangkapi menolaknya.
Diperbarui 27 Sep 2014, 01:36 WIBDiterbitkan 27 Sep 2014, 01:36 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perbedaan Alter Ego dan Kepribadian Ganda: Memahami Dua Fenomena Psikologis yang Sering Disalahpahami
Cara Mudah Bayar Biaya Haji Lewat BSI Mobile
15 Ciri-Ciri Kucing Mau Mati yang Perlu Diwaspadai Pemilik Anabul
Ciri-Ciri Penyakit Ambeien, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Diplomasi Budaya Lewat Festival Iran-Indonesia Movie Week 2025
19 Mei Zodiak Apa? Mengenal Karakter dan Sifat Taurus
Perbedaan Soda Kue dan Baking Soda, Pilih yang Tepat untuk Hasil Kue Terbaik
Thailand Terapkan Digital Arrival Card Untuk Turis Mulai 1 Mei 2025, Begini Ketentuannya
Ciri Anak Tumbuh Gigi, Tahapan, Gejala, dan Perawatan yang Wajib Dipahami Ortu
Jurus PTPN Group Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
Perbedaan IPK dan IPS, Panduan Lengkap Sistem Nilai untuk Mahasiswa
Apa Hubungannya Gereja dengan Politik di Pemilu Jerman?