Rayakan Tahun Baru Islam, Ribuan Pendaki 'Selimuti' Puncak Merapi

Jumlah pendaki pada Sabtu malam ini juga cukup banyak, meski ada penurunan dibanding malam 1 Suro.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Okt 2014, 20:50 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2014, 20:50 WIB
Sambut Tahun Baru Islam, Ribuan Pendaki 'Selimuti' Puncak Merapi
Jumlah pendaki pada Sabtu malam ini juga cukup banyak, meski ada penurunan dibanding malam 1 Syuro.

Liputan6.com, Boyolali - Sekitar 1.100 pencinta alam mendaki puncak Gunung Merapi melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada malam 1 Suro (Kalender Jawa) atau 1 Muharam. Pendakian ini guna memperingati pergantian Tahun Baru Islam.

Koordinator Tim SAR Barameru Desa Lencoh, Selo, Bakat Setyawan (35) mengatakan, jumlah pendaki itu jika dihitung sejak Jumat 24 Oktober malam, mencapai lebih dari 2.000 orang. Pendakian ini bersamaan dengan prosesi upacara Sedekah Gunung di Selo.

"Kami mendaftar jumlah pendaki ingin ke puncak Merapi, sejak Jumat hingga Sabtu dini hari mencapai 1.100 orang," kata Setyawan di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2014).

Menurut Setyawan, umumnya para pencinta alam itu mendaki puncak Merapi ingin menikmati pemandangan, sekaligus menyaksikan prosesi upacara tradisi Sedekah Gunung --yang menanam kepala kerbau di Pasar Bubrah atau jaraknya sekitar 4 kilometer dari pusat perkemahan di Plalalangan.

Setyawan menjelaskan, prosesi upacara Tanam atau Labuh kerbau yang dilakukan setiap tahun pada malam 1 Suro, dimulai Sabtu sekitar pukul 00.15 WIB, dengan melakukan perjalanan ke Pasar Bubrah hingga pukul 02.00 WIB.

"Prosesi Labuh kepala kerbau dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB, dan seribuan pendaki memadati kawasan Pasar Bubrah itu," kata Bakat.

Setyawan mengatakan, para pendaki yang mendaki puncak Merapi diatur dalam dua sesi, yakni malam 1 Suro kemarin dan malam Minggu ini. Tujuannya untuk menghindari agar jumlah pendaki tidak berlebihan.

Para pendaki ini, kata Setyawan, sebagian besar berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Jawa Barat, Solo, Yogyakarta, dan Boyolali.

Para pendaki melakukan pendakian mulai Jumat 24 Oktober sore hingga Sabtu 25 Oktober dini hari. Pendaki pada Sabtu petang ini jumlahnya juga tidak kalah banyak dengan pendaki pada malam 1 Suro.

"Kami mencatat jumlah pendaki yang mendaftarkan identitasnya Sabtu petang ini mencapai 300 orang. Jumlah ini akan terus bertambah hingga Minggu dini hari," kata Setyawan.

Waspada

Samsuri (40), anggota SAR tim pencari dan penyelamat Barameru Selo mengatakan, para pendaki ke puncak Merapi membawa perbekalan secukupnya. Mereka juga banyak yang membawa tenda untuk berkemah yang biasanya di kawasan Pasar Bubrah.

Menurut Samsuri, para pendaki yang mendaki pada Jumat malam sudah banyak yang turun ke pusat perkemahan (base camp) New Selo. Sedangkan malam Minggu ini jumlahnya juga cukup banyak, meski ada penurunan dibanding malam 1 Suro.

"Kondisi cuaca di kawasan puncak Merapi bersahabat, cerah dan bagus untuk pendakian," kata dia.

Kendati, Samsuri mengimbau, agar para pendaki puncak Merapi tetap menjaga kesehatan masing-masing dan waspada terhadap tantangan yang muncul akibat alam, seperti badai atau angin kencang di kawasan puncak.

Selain itu, imbuh Samsuri, para pendaki diminta mendaftarkan identitasnya kepada petugas SAR di base camp Plalangan, sebelum melakukan pendakian ke puncak. Hal ini untuk memudahkan pendataan jika terjadi masalah atau insiden di puncak Merapi. (Ant/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya