Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Merah Putih (KMP) mengapresiasi Kabinet Kerja yang bakal membantu kinerja pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK selama 5 tahun ke depan. Namun di antara 34 menteri pilihan Jokowi itu, KMP menilai ada beberapa nama yang salah penempatan.
"Nama-nama yang masuk ke kabinet banyak yang salah posisi, ditempatkan bukan pada tempatnya," kata juru bicara KMP Tantowi Yahya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (27/10/2014).
Siapa saja mereka?
Tantowi mencontohkan, rekan-rekannya dari kalangan profesional parpol yang kini menjadi menteri. Salah satunya politisi Partai Hanura Yuddy Chrisnandi. Dia menilai jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tak sesuai dengan latar belakang Yuddy.
"Yuddy Chrisnandi kan doktor ilmu pertahanan, (tapi) ditempatkan di MenPAN-RB. Bukan tak bisa bekerja, tapi perlu waktu," ujar politisi Partai Golkar itu.
Selain Yuddy, Tantowi pun menyebut nama Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin yang kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Menurut dia, jabatan tersebut kurang sesuai, sehingga akan butuh waktu bagi Saleh untuk menjalankan tugasnya sebagai menteri selama 5 tahun ke depan.
"Saleh Husin bukan insan perindustrian," ucap dia.
"Kalau mereka diletakkan namanya ke yang cocok, pasti lebih produktif. Jadi mereka nggak perlu belajar," tandas Tantowi.
Presiden Jokowi mengumumkan 34 nama menteri Kabinet Kerja pada Minggu 26 Oktober pukul 17.16 WIB di halaman belakang Istana Merdeka. Menurut Jokowi, pengumuman tersebut lebih cepat 8 hari dari yang diamanatkan UU tentang Kementerian Negara, yakni 14 hari. (Sss)