Jadwal Puasa Rajab 2025 Beserta Niat, Ketentuan dan Keutamaannya

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan. Rajab termasuk dalam kategori al-asyhur al-hurum (bulan-bulan haram) karena memiliki berbagai keutamaan. Selain Rajab, bulan haram lainnya adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Disebut sebagai bulan haram karena pada waktu-waktu ini, perbuatan maksiat akan mendapatkan balasan yang lebih berat. Sebaliknya, setiap amal kebaikan yang dilakukan akan diganjar dengan pahala yang lebih besar. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam kitab Mafâtîh al-Ghaib (juz 16, hlm. 53).

Dalil yang mendasari puasa Rajab diambil dari anjuran melaksanakan puasa di empat bulan haram (termasuk bulan Rajab). Imam Fakhruddin al-Razi dalam kitab Mafâtîh al-Ghaib mengutip sabda nabi berikut.

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”

Simak penjelasan lebih lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber pada Jumat (21/3/2025).

Menurut penjelasan Imam al-Ghazali dalam kitab Ihyâ ‘Ulumiddîn, yang dikutip oleh NU Online, puasa di bulan Rajab tidak dianjurkan untuk dilakukan secara penuh selama satu bulan penuh. Hal ini disebabkan karena sebagian sahabat Nabi memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena dianggap menyerupai puasa di bulan Ramadhan, yang memiliki hukum dan ketentuan tersendiri dalam syariat Islam. Oleh karena itu, para ulama lebih menganjurkan agar puasa Rajab dilakukan hanya pada hari-hari tertentu yang memiliki keutamaan khusus.

Hari-hari yang dianjurkan untuk menjalankan puasa Rajab antara lain Ayyâmul Bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriyah, yang juga merupakan waktu yang disunnahkan untuk berpuasa setiap bulannya. Selain itu, puasa Rajab juga bisa dilakukan pada hari Senin dan Kamis, sebagaimana dianjurkan dalam berbagai riwayat hadits mengenai keutamaan puasa pada hari-hari tersebut. Hari Jumat juga menjadi salah satu hari yang utama untuk berpuasa, dengan catatan tidak dilakukan secara khusus dan tanpa diiringi dengan puasa pada hari sebelumnya atau setelahnya, sebagaimana disyaratkan dalam fiqih. Alternatif lainnya adalah menjalankan puasa Rajab dengan metode puasa Dawud, yakni berpuasa selang-seling, sehari berpuasa dan sehari tidak, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Dawud AS.

Selain memiliki keutamaan sebagai ibadah sunnah yang dianjurkan, puasa Rajab juga bisa digabungkan dengan qadha puasa Ramadhan. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Sayyid Bakri Syattha’ dalam kitabnya Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, yang mengutip fatwa dari Al-Barizi. Dalam penjelasan tersebut, disebutkan bahwa seseorang yang berpuasa di bulan Rajab dengan niat qadha puasa Ramadhan tetap akan memperoleh kesunnahan puasa Rajab, meskipun niat utamanya adalah mengganti puasa wajib yang tertinggal. Dengan demikian, seseorang dapat menggabungkan dua niat sekaligus dalam satu ibadah puasa, yakni menunaikan kewajiban qadha sekaligus mendapatkan keutamaan puasa sunnah di bulan Rajab.

1. Puasa Rajab Senin-Kamis

• Kamis, 2 Januari 2025
• Senin, 6 Januari 2025
• Kamis, 9 Januari 2025
• Senin, 13 Januari 2025
• Kamis, 16 Januari 2025
• Senin, 20 Januari 2025
• Kamis, 23 Januari 2025
• Senin, 27 Januari 2025
• Kamis, 30 Januari 2025

2. Puasa Rajab Ayyamul Bidh

• Senin, 13 Januari 2025
• Selasa, 14 Januari 2025
• Rabu, 15 Januari 2025

Ingatlah bahwa ini hanyalah beberapa hari yang dianjurkan, dan puasa sunnah Rajab dapat dilakukan kapan saja selama bulan Rajab. Keputusan untuk berpuasa sepenuhnya tergantung pada niat dan kemampuan masing-masing individu. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Melansir NU Online, keutamaan puasa Rajab yang pertama adalah sehari berpuasa lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya, kecuali pada bulan Ramadhan. 

Kedua, jika berpuasa tiga hari pada bulan Rajab maka setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.

Keutamaan puasa Rajab ini sebagaimana diterangkan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) yang mengutip dua hadis berikut. 

صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام   

Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”   

من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام   

Artinya: “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”