Liputan6.com, Palembang - Berawal dari pemeriksaan terhadap kapal mogok di kawasan perairan sungai Gasing, Kabupaten Banyuasin, Kamis 31 Oktober 2014, petugas BKO Mabes Polri bersama tim Patroli Direktorat Polisi Air Polda Sumatera Selatan menemukan banyaknya drum-drum minyak mentah ilegal dalam kapal yang kerap digunakan mengangkut ikan tersebut.
Bahkan dari data yang diperoleh, 35 ton minyak mentah ilegal ini diduga milik salah satu oknum TNI Angkatan Laut.
Temuan minyak mentah ilegal ini diangkut dari Kecamatan Babatoman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Kapal yang mengangkut dengan merk KM Jaya Sakti -7 GT. 34 No 929 / PPe ternyata telah dimodifikasi untuk mengangkut minyak.
Menurut penuturan nakhoda Kapal, Ribut Wahidi alias Edi (27), dirinya mendapatkan tawaran dari seseorang bernama Salim yang mengaku sebagai koordinator kapal tersebut.
"Salim bilang bahwa kapal ini punya anggota TNI AL bernama Slamet Subandi. Karena itu saya mau membawanya, tapi saya tidak tahu kalau isinya minyak mentah ilegal. Baru tahu setelah melihat ada tiga truck pengangkut minyak mengisi kapal ini di Dermaga Gasing. Saya kira ini kapal ikan, tidak tahunya minyak," kata Edi kepada Liputan6.com, Jumat 31 Oktober 2014.
Dari Salim, ia dijanjikan akan mendapatkan upah menakhodai kapal sebesar Rp 5 juta setelah berhasil membawa kapal ke Batam.
Ditambahkan Fitriadi (26), Anak Buah Kapal (ABK) itu mengatakan mereka ditangkap petugas patroli BKO Mabes Polri bersama Polair Polda Sumsel saat mesin kapal mereka tiba-tiba mati.
"Mesinnya mogok, tak lama itu ada petugas yang datang dan melihat isi kapal. Saat mereka melihat bawaan kapal, kami langsung ditangkap," urai Fitriadi.
Sementara itu, Kasubdit Penegak Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Air Polda Sumsel Ajun Komisaris Besar Polisi Denni Hariadi mengatakan, nakhoda kapal ditetapkan sebagai tersangka dan empat Anak Buah Kapal (ABK) menjadi saksi.
"Minyak ini akan dibawa menuju Batam. Di sana akan dilakukan transit dan dikirim ke Singapura. Kita belum tahu siapa pemiliknya, masih akan diselidiki lagi. Untuk nakhoda, kita kenakan Pasal 53 Undang-Undang (UU) Migas dan Pasal 480 KUHP," ucap Denni.
35 Ton Minyak Mentah Ilegal Diamankan Polda Sumsel
35 Ton minyak mentah ilegal ini diduga milik salah satu oknum TNI Angkatan Laut.
diperbarui 01 Nov 2014, 07:25 WIBDiterbitkan 01 Nov 2014, 07:25 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BBM Satu Harga Tersedia di 573 Titik Seluruh Indonesia, Akses Energi Makin Merata
Final Piala Interkontinental 2024: Kylian Mbappe Siap Tampil di Real Madrid vs Pachuca
Serius Garap Ekosistem EV, DRMA Kembangkan Dharma Connect
5 Gaya Rambut Pendek Wanita Terpopuler di 2024
Program Makan Bergizi Gratis dengan Metode Prasmanan, Solusi untuk Generasi Sehat
Beras Premium Tak Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan Menko Zulhas
Punya Tetangga Baik atau Buruk Itu Sama-Sama Menyenangkan, Kok Bisa Gus?
Sinopsis The 355: Film Aksi Mata-Mata Epik yang Wajib Kamu Tonton di Vidio
VIDEO: Tembok SPBU Roboh Tewaskan Dua Warga di Deli Serdang
Keseruan Serial Anime Blue Lock vs. U-20 Japan, Anime Sports yang Tayang Setiap Sabtu di Vidio
34 Provinsi Makanan Khas Daerah di Indonesia, Mie Aceh hingga Papeda Sumber Kekayaan Cita Rasa Nusantara
Pertandingan Terakhir di Grup B di Piala AFF 2024, Ketenangan dan Kesabaran Jadi Kunci Timnas Indonesia untuk Kalahkan Timnas Filipina