Liputan6.com, Yogyakarta - 2 orang meninggal dan belasan lainnya terluka menyusul kecelakaan beruntun yang melibatkan bus penumpang, truk pengangkut kayu, sepeda motor, dan mobil pick up di Bojonegoro, Jawa Timur. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (13/11/2014).
Kecelakaan itu diduga keras terjadi karena ulah pengemudi bus yang ugal-ugalan. Para korban itu harus dibawa ke berbagai rumah sakit yang ada di Bojonegoro. Kecelakaan itu juga membuat arus lalu lintas macet hingga sepanjang 5 km.
Baca Juga
Di Kerinci, Jambi, bentrok antarkampung berakhir setelah tokoh kedua desa sepakat menyerahkan kasus tewasnya seorang warga kepada polisi.
Advertisement
Kedua desa juga sepakat untuk menyantuni para korban yang jatuh dalam pertikaian 3 hari tersebut. Bentrok antarkampung itu menewaskan 1 orang, mencederai belasan lainnya, dan merusak 4 rumah. Kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Polisi Situbondo, Jawa Timur, meledakkan bom ikan yang ditemukan di rumah warga. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di dalam lubang tanah dan diledakkan hingga 5 kali.
Polisi tak mau menyimpan bahan peledak itu di Mapolres karena khawatir akan kemungkinan buruknya. Bom ikan itu ditemukan menyusul ledakan di rumah Hafid yang kemudian tewas. Polisi masih menelusuri asal bahan peledak tersebut.
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memamerkan berbagai tekhnologi terbaru yang mereka miliki di Yogyakarta.
Satelit Lapan A2 itu merupakan satelit pertama karya anak bangsa yang seluruh pengerjaannya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. Satelit itu mampu memantau lalu lintas laut dan mendeteksi 3.000 kapal dalam waktu 10 hingga 15 menit. Satelit itu akan diluncurkan pertengahan tahun depan. (Ans)