Blusukan ke Setiabudi, Ahok Pastikan Pompa Air Berfungsi Baik

Setelah dicek, Ahok baru percaya kalau keenam pompa yang ada di sana berfungsi dengan baik.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Nov 2014, 14:21 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 14:21 WIB
Ahok
Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan blusukan mengecek sejumlah pompa air di wilayah Jakarta. Tempat pertama yang dikunjungi Ahok yaitu Stasiun Pompa Waduk Setiabudi.

Di tempat tersebut, Ahok pun langsung mengecek beberapa pompa dan kesiapan kamera CCTV untuk mengecek pergerakan air.

"Ini pompanya nyala semua enggak ya, Pak? Ada gensetnya atau enggak?" tanya Ahok di lokasi, Jakarta, Selasa (18/11/2014). Mendengar pertanyaan Ahok, penanggungjawab rumah pompa, Komaruddin pun menjawab, "Ini pompa seluruhnya nyala, Pak."

Mendengar jawaban Komaruddin, Ahok pun berkomentar, "Saya mau ngecek pompanya nyala atau enggak. Jangan sampai cuma bilang nyala tapi ternyata enggak nyala."

Ahok juga sempat bertanya, apakah Komaruddin beserta seluruh penjaga pintu air adalah pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta. Kemudian, Komaruddin menganggukkan kepalanya dan mengatakan kalau penjaga pintu air adalah PNS‎.

Pernyataan Komaruddin pun dipertegas dengan ucapan Kadis Pekerjaan Umum DKI Jakarta Agus Priyono. "Iya benar Pak, mereka sudah PNS," ucap dia.

Ahok pun kemudian langsung naik ke lantai atas untuk mengecek pompa-pompa tersebut. Setelah dicek, Ahok baru percaya kalau keenam pompa yang ada di sana berfungsi dengan baik.

Berdasarkan penjelasan Komaruddin, sebanyak 6 pompa mempunyai daya sedot yang berbeda. Tiga pompa kecepatannya 1100 liter per detik dan tiga pompa lainnya kecepatannya 1700 liter per detik.

"Oh, ini emang masih baik semua," kata dia.

Setelah mengecek pompa, Ahok kemudian memantau kesiapan CCTV atau kamera pantau untuk memantau pergerakan air. Ayah 3 anak itu pun bertanya apakah CCTV terkoneksi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta untuk menyalakan radio transmisi di stasiun pompa tersebut.

"Harusnya semua mesti terkoneksi dengan penanggulangan bencana, kalau ada apa-apa kita bisa liat semua. Kalau sudah banjir kita gak mungki ke lapangan Pak, mau naik helikopter?" tandas Ahok. ‎

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya