Liputan6.com, Medan - Lagi-lagi pembantu rumah tangga (PRT) menjadi korban penganiayaan majikan di Medan, Sumatera Utara. Nasib Sri Dewi, asisten rumah tangga yang baru berusia 15 tahun sungguh nahas. Ia terpaksa loncat dari lantai 2 rumah majikannya lantaran tak tahan dianiaya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (5/12/2014), Sri kini terbaring di Rumah Sakit Muhammadiyah. Kakinya mengalami luka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Pirngadi, Medan, Sumatera Utara untuk perawatan lebih intensif.
Baca Juga
Sri nekat meloncat dari rumah majikannya setinggi 4 meter di Jalan Rawa, Gang Mulyadi, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan karena tak kuat kerap dimarahi dan dipukul majikannya, Sharmila.
Advertisement
Polisi pun langsung mengamankan Sharmila karena takut warga sekitar emosi. Saat ini Sharmila masih diperiksa di Polsek Medan.
Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Medan. Pembantu yang diduga bernama Yanti bahkan tewas dan jasadnya masih diidentifikasi di ruang jenazah Rumah Sakit Dr Pirngadi. Yanti diduga dianiaya oleh majikannya.
Saat ini keluarga Yanti sedang dalam perjalanan ke Medan untuk melakukan tes asam deoksiribonukleat (DNA). Jika DNA sesuai dengan jasad yang saat ini masih di rumah sakit, maka polisi semakin yakin untuk menjatuhkan ancaman hukuman ke keluarga majikan Yanti yang sudah ditahan.
Polisi juga akan menunjukkan rekaman kamera CCTV, yang memperlihatkan dengan jelas tindakan kekerasan yang kerap dilakukan para tersangka kepada para PRT yang disekap di Jalan Beo Medan.
Selain Yanti, penyidik Polresta Medan akan membongkar makam Cici, PRT yang dibuang para tersangka dalam jurang di Karo, Sumatera Utara, besok atau Sabtu 6 Desember.
Proses otopsi jenazah Cici akan melibatkan tim forensik Rumah Sakit Dr Pirngadi Medan. Sedangkan sejumlah PRT yang selamat sudah diperbolehkan pulang ke kampung halamannya. (Dan/Ans)