PRTku Malang, PRTku Sayang

Kasus penganiayaan PRT ini juga menarik perhatian Komisi XI DPR RI yang mengunjungi lokasi kejadian.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Des 2014, 08:21 WIB
Diterbitkan 07 Des 2014, 08:21 WIB
(Lip6 Pagi) Kopi-Pagi-141207
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Medan - Cerita pilu Anisa sungguh menyayat hati. Disiksa dan tak diberi gaji oleh majikan bersama 2 rekannya sesama pembantu rumah tangga (PRT), Endah dan Rukmaini akhirnya berhasil lolos dari jeratan maut sang majikan yang kerap menyiksa. Kondisi ketiganya sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus, wajahnya pucat, dan mengalami lebam di sekujur tubuhnya.

Pengungkapkan kasus ini berawal dari laporan warga yang curiga dengan aktivitas di rumah milik Syamsul Anwar di Jalan Beo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur, Medan, Sumatera Utara.

Polisi pun langsung merespons dengan melakukan penggerebekan di rumah tersebut. Dan benar saja, polisi menemukan 3 PRT dalam kondisi mengenaskan, sementara sang pemilik rumah yang ditemui pun murka.

Polisi langsung mengevakuasi Endah, Rukmaini, dan Anisa dari rumah sang majikan. Sedangkan pemilik rumah beserta istri, anak, keponakan, dan 2 pegawainya diamankan polisi.

Belakangan terungkap aksi keji 7 pelaku yang sudah diamankan beserta barang buktinya juga menelan korban jiwa. Polisi juga mengamankan CCTV yang sempat merekam aksi kekerasan yang dilakukan sang majikan.

Salah satu pekerjanya disiksa hingga tewas lalu dibuang oleh sang majikan. Menurut keterangan korban, masih ada sekitar 10 orang lagi yang masih hilang dan belum diketahui keberadaannya.

Kekejian sang majikan beserta keluarganya itu pun menjadi perhatian warga sekitar. Untuk menumpahkan kekesalannya, para warga merusak rumah Syamsul Anwar serta menjarah harta bendanya.

Lega, perasaan itulah yang dialami 3 PRT yang lolos dari penyiksaan sang majikan. Serangkaian penyidikan kini harus dijalani Endah, Rukmaini, dan Anisa guna menguak keterangan seputar aksi keji sang majikan. Mereka akhirnya bisa tersenyum bahagia menghirup udara bebas dan diizinkan pulang ke kampung halaman.

Sementara itu, polisi telah menetapkan 7 orang sebagai tersangka. Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga langsung digelar di lokasi kejadian.

Para warga di sekitar turut menyaksikan jalannya olah TKP yang berlangsung tertutup. Namun saat kedatangan pelaku ke lokasi kejadian, para warga sempat berteriak meluapkan kebenciannya terhadap pelaku.

Kasus ini juga menarik perhatian Komisi XI DPR RI yang mengunjungi lokasi kejadian. Dalam kunjungannya, Komisi XI DPR menduga ada indikasi keterlibatan oknum petugas keamanan dan untuk mengantisipasi muncul aksi serupa ke depan, Komisi XI DPR RI akan menggodok RUU pembatu rumah tangga.

Bagaimana komentar mereka mengenai kekerasan yang dialami oleh para PRT ini? Saksikan selengkapnya dalam tayangan Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (07/12/2014), di bawah ini. (Vra/Riz)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya