Diduga 'Aksi Koboi' di Jalan Tol, Polisi di Malang Dicokok

Polres Malang Kota akhirnya mengamankan polisi N yang berpangkat Brigadir itu, sesuai laporan masyarakat.

oleh Zainul Arifin diperbarui 08 Des 2014, 04:17 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 04:17 WIB
Senjata Penembakan AKBP Pamudji, Polisi: Milik Brigadir S
Kendati, polisi masih menyelidiki keberadaan senjata di samping jenazah AKBP Pamudji itu.

Liputan6.com, Malang - Polres Malang Kota, Jawa Timur, mengamankan seorang polisi berinisial N. Sebab, polisi berpangkat Brigadir itu dilaporkan melakukan penembakan saat berkendara di ruas Tol Dupak-Waru, Sidoarjo.

"Kami mengamankan N atas laporan dari masyarakat. Sekarang dia sudah kami serahkan ke Pol Airud Polda Jawa Timur," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Totok Suharyanto saat dikonfirmasi, Malang, Jawa Timur, Minggu (7/12/2014).

Totok membenarkan, N adalah anggota Pol Air Baharkam Polri. N diamankan di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Kota Malang sekitar pukul 21.30 WIB, Sabtu 6 Desember kemarin.

Saat itu N usai berbelanja bersama istri dan anaknya. Di dalam mobilnya yakni Kijang LGX B 8938 JQ, hanya ditemukan sekotak amunisi berisi sebanyak 25 butir peluru.

"Hanya peluru saja yang masih di dalam kotak, kami tidak menemukan pistol atau senjata api lainnya," tutur Totok.

Menurut Totok, Polres Malang Kota hanya mengamankan N sesuai laporan masyarakat. Malam kemarin juga, N langsung dijemput polisi dari Polda Jatim.

"Kami hanya mengamankan sesuai laporan, untuk pemeriksaan lebih lanjut dilakukan di Polda Jatim," tandas Totok.

Penangkapan itu bermula dari laporan adanya penembakan di Tol Dupak-Waru. Korban penembakan itu adalah Windi, warga Pondok Wage, Sidoarjo, Jawa Timur.

Saat itu Windi mengemudikan Toyota Vios sedang melaju di lajur tengah Tol Waru. Windi berusaha mendahului sebuah mobil yang ada di depannya, dari lajur paling kanan.

Dari arah belakang lajur kanan, muncul mobil  Kijang LGX dengan nomor polisi B 8939 JQ melaju dengan cukup kencang. Diduga pengemudi mobil itu yang akhirnya diketahui adalah N, tiba-tiba marah saat muncul mobil di depannya secara tiba-tiba.

Saat itulah oknum polisi itu melakukan aksi penembakan yang diinformasikan terjadi sebanyak 3 kali. "Soal benar atau tidak ada penembakan, kewenangan pemeriksaan selanjutnya ada di Polda Jatim," pungkas Totok. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya