Konsumsi Pertamax di Malang Melonjak Hingga 140%

Peningkatan konsumsi pertamax terjadi terhitung sejak harga BBM bersubsidi naik pada 18 November kemarin.

oleh Zainul Arifin diperbarui 03 Des 2014, 10:44 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 10:44 WIB
Premium Langka, Pertamax Laris Manis di Solo
Pengelola telah memasang papan pengumuman terkait habisnya stok BBM bersubsidi di jalan masuk area SPBU. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Malang - Konsumsi pertamax di wilayah Malang, Jawa Timur, naik 140 persen pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan konsumsi BBM bersubsidi seperti premium dan solar justru turun.
 
"Konsumsi pertamax mengalami kenaikan cukup signifikan, meski secara volume masih kecil," kata Assistant Manager External Relation Marketing Operation Pertamina Region V Jawa Timur, Heppy Wulansari, Rabu (3/12/2014).

Peningkatan konsumsi pertamax terjadi terhitung sejak harga BBM bersubsidi naik pada 18 November kemarin. Di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang) konsumsi pertamax naik 140 persen dari saat normal.

Jika sebelum harga BBM bersubsidi naik konsumsi pertamax hanya sebanyak 20 kiloliter (KL) per hari, maka konsumsinya kini mencapai 48 kl per hari. Ini menunjukkan minat masyarakat mulai beralih ke BBM non subsidi seperti pertamax.

Sementara itu, konsumsi premium justru turun 16 persen. Saat harga premium belum naik, konsumsinya sebanyak 1.205 kl per hari, kini hanya 1.037 kl per hari.

Sedangkan konsumsi solar turun 3 persen dari sebelumnya sebanyak 427 kl per hari sekarang hanya sebanyak 413 kl per hari.

"Pertamina terus melakukan pengawasan di lapangan terkait ketersediaan stock BBM di SPBU baik yang subsidi maupun non subsidi," ujar Heppy.

Andi, salah seorang petugas SPBU di Jalan Bandung Kota Malang, mengakui permintaan pertamax melonjak drastis setelah harga BBM naik.

"Biasanya sekali kirim 8 ton pertamax habis dalam waktu seminggu. Sekarang seminggu bisa dua kali pengiriman," tandasnya.(Zainul/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya