Wagub Djarot: DKI Harus Dipimpin dengan Cara yang Tidak Biasa

Menurut Wagub DKI Djarot, cara yang tak biasa diperlukan untuk mengurai permasalahan DKI yang sangat kompleks.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Des 2014, 16:55 WIB
Diterbitkan 25 Des 2014, 16:55 WIB
Wagub DKI Djarot Kunjungi TPS Pejaten Timur
Wagub DKI, Djarot (kedua dari kiri) mengunjungi TPS sementara di Pejaten Timur, Jakarta, Minggu (21/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat bercerita tentang banyaknya permasalahan di Ibu Kota yang semakin kompleks. Menurutnya memimpin Jakarta harus dilakukan dengan cara yang tidak biasa pula.

"Jakarta itu sudah complicated, nah karena itu harus dipimpin dengan cara yang tidak biasa," kata Djarot saat open house libur Natal di rumah dinasnya, Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/12/2014).

Permasalahan di Jakarta itu, lanjut Djarot, dimulai dari tata kota yang berantakan. Selain itu, semua sektor mengisi setiap tempat, mulai dari industri, perdagangan, pariwisata sampai pemerintahan.

"Jakarta berkembang terus jadi kota campur aduk, ada kota dagang, kota pemerintahan, kota pariwisata, hiburan ditambah lagi industri seperti Pulo Gadung, Cakung, Cengkareng," beber dia.

Untuk itulah, Djarot menginginkan agar sektor industri tidak lagi dibangun di Ibu Kota, melainkan didorong ke Banten. "Ke depan, industri harus didorong ke luar, jangan ke Jawa Barat, luas jalan ke Jakarta lewat tol jadinya nggak muat (macet), makanya didorong ke Banten," ucap Djarot.

Djarot sendiri berjanji akan berusaha menciptakan Jakarta yang aman dan nyaman bagi warganya, "Mari kita urai complicated tersebut," tandas Djarot.

Dalam menjalankan kegiatannya sebagai Wagub DKI, Djarot kerap melakukan aksi yang berbeda. Seperti menggunakan sepeda motor saat blusukan ke sejumlah wilayah, dan bahkan menolak mobil dinas Toyota Land Cruiser. Dia lebih memilih mobil pribadinya, Toyota Innova B 1708 PQQ. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya