10 Mobil Damkar Diterjunkan, Api Masih Berkobar di Pasar Klewer

Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah mengalami kebakaran. Hingga pukul 21.46 WIB, api masih berkobar di pusat perdagangan teksil tersebut.

oleh Muhammad Ali diperbarui 27 Des 2014, 21:55 WIB
Diterbitkan 27 Des 2014, 21:55 WIB
Pasar Klewer, Solo terbakar.
Pasar Klewer, Solo terbakar. (Twitter #pokeandy ‏@ardianandy)

Liputan6.com, Solo - Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah mengalami kebakaran. Hingga pukul 21.46 WIB, api masih berkobar di pusat perdagangan teksil tersebut.

"Kebakaran diperkirakan terjadi pukul 19.00 WIB," ujar petugas pemadam kebakaran Solo, Ngatno, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (27/12/2014). "Sekitar 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan."

Menurut Ngatno, api belum bisa dipadamkan total. Petugas masih berusaha mengendalikan si jago merah. "Saat ini masih dalam proses pemadaman."

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Juga belum bisa diperkirakan berapa jumlah kerugian yang diakibatkan.

Api dan asap tebal terlihat membumbung dari bangunan Pasar Klewer Sabtu malam yang ramai. Jalan menuju lokasi kejadian dilaporkan padat dan macet.

Pasar Klewer adalah pasar tekstil terbesar di Kota Solo. Letaknya bersebelahan dengan Keraton Surakarta dan merupakan pusat perbelanjaan kain batik yang menjadi rujukan para pedagang dari Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan kota-kota lain di Pulau Jawa.

Seperti dikutip dari Wikipedia, menurut cerita zaman penjajahan dulu Pasar Klewer berfungsi sebagai tempat pemberhentian kereta. Masyarakat pun memanfaatkannya sebagai tempat untuk menjual berbagai macam produk kepada para penumpang hingga akhirnya terkenal dengan nama Pasar Slompretan.

Kata slompretan berasal dari slompret (terompet) karena suara kereta yang akan berangkat mirip dengan suara terompet ditiup. Pasar Slompretan ini juga dijejali dengan pedagang kecil yang menjual tekstil khususnya batik.

Para pedagang ini menjajakan batiknya dengan cara dipanggul di pundak, sehingga batiknya terlihat berkleweran atau berjuntaian. Seiring dengan perjalanannya, pasar ini kemudian lebih terkenal dengan nama Pasar Klewer. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya