Liputan6.com, Jakarta - Militer Korea Selatan membantu tim gabungan search and rescue (SAR) Indonesia dalam proses pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014. Total 21 tentara Korsel yang membantu pencarian.
"Korea Selatan memberi bantuan ke Indonesia. Semua kru ada 21 orang," ujar Mayor Penerbangan ‎TNI Tri Nanda di Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Tri menjelaskan, dari 21 tentara Korsel‎ itu, 4 di antaranya penerbang. Sementara, sisanya adalah kru untuk mengoperasikan radar dan peralatan lain.
Para militer Korsel tersebut akan menggunakan pesawat sendiri, yakni pesawat P3C Orion. Militer Korsel ini mempunyai 2 keahlian spesial, yakni maritim dan pemetaan.
Militer Korsel tersebut bukan berarti bisa langsung terlibat SAR di Sektor V. Mereka harus berkoordinasi lebih dulu dengan Basarnas guna menemukan segala objek di dasar laut di Sektor V.
"Malam ini akan diputuskan. Karena saat ini kita melibatkan pesawat TNI AU dan TNI AL. Mereka akan diterjunkan besok kemungkinan jam 9 pagi dari Halim Perdanakusuma," ujar Tri.
Memasuki hari ke-4 pencarian, tim gabungan SAR berhasil menemukan total sementara ini 7 jasad penumpang Pesawat AirAsia QZ8501. 3 jasad ditemukan kemarin 2 berjenis kelamin perempuan dan 1 laki-laki, 3 jasad yang ditemukan pagi tadi 2 berjenis kelamin laki-laki dan 1 perempuan, serta 1 jasad lagi ditemukan siang ini berjenis kelamin laki-laki.
‎Selain temuan jasad penumpang, tim SAR gabungan sejak kemarin juga berhasil menemukan sejumlah benda dan serpihan bagian dari Pesawat AirAsia QZ8501. Baik benda, serpihan, maupun jasad itu ditemukan mengapung di Sektor V pencarian, tepatnya di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau tidak jauh dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Khusus untuk jasad-jasad yang sudah ditemukan, nantinya akan dibawa lebih dahulu ke Pangalan Bun. Untuk selanjutnya akan diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya, Jawa Timur guna proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Mvi/Yus)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Militer Korsel Ikut Cari Pesawat dan Korban AirAsia
Militer Korsel ini mempunyai 2 keahlian spesial, yakni maritim dan pemetaan.
diperbarui 31 Des 2014, 16:04 WIBDiterbitkan 31 Des 2014, 16:04 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo saat konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Menjelang Akhir Tahun, Jokowi Masuk Daftar Tokoh Korupsi OCCRP 2024
Notaris Apresiasi Putusan MK Terkait Jabatan hingga 70 Tahun
Ahli Ungkap Alasan Tak Boleh Membilas Ayam Mentah dengan Air
VIDEO: PPN 12 Persen Diberlakukan, Kelas Menengah Dapat Diskon Listrik 50 Persen Awal Tahun
Dari Uang Sisa, Wanita Ini Bangun Bisnis yang Beromzet Rp 161 Juta per Bulan
Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Korea Pilot di Vidio, Dibintangi Jo Jung Suk
Opsen Pajak Kendaraan Rugikan Ekonomi Daerah
Resep Marinasi Ayam, Ketahui Waktu Idealnya Sesuai Jenis Potongan
Cak Imin soal Maju Pilpres 2029 Usai Putusan MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen: Trauma Kalah
Fokus : Gunung Semeru kembali Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup
Pastikan Sritex Tetap Produksi, Menperin Dekati Kurator
Resep Peyek Renyah: Cara Membuat Camilan Gurih dan Kriuk