Tantangan Pencarian Korban AirAsia QZ8501 di Selat Karimata

Juru foto yang ikut dalam pencarian AirAsia menangkap gambar serpihan benda besar dan sebuah benda hitam menyerupai tas.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jan 2015, 13:40 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2015, 13:40 WIB
Kesulitan-Evakuasi-AirAsia
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Dengan pesawat helikopter Super Puma milik TNI Angkatan Udara, tim Liputan 6 SCTV bersama 1 juru foto dari media asing pada Jumat 2 Januari kemarin ikut dalam misi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 ke perairan Selat Karimata.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (3/1/2015), sasaran pencarian adalah korban dan puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Minggu 28 Desember 2014 lalu. Penyisiran dilakukan di sektor 2 berjarak 45 mil laut dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Saat pesawat tinggal landas dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah cuaca sebenarnya cerah berawan. Namun sekitar 45 menit pesawat berada di atas perairan Selat Karimata, awan hitam serta hujan mulai menyelimuti kawasan ini. Pilot pun berkali-kali harus berupaya menghindari awan tersebut.

Tidak berbeda dengan kondisi di laut yang bergelombang. Hingga 1 jam pencarian, tim belum juga menemukan tanda-tanda adanya puing-puing pesawat AirAsia dan korban. Namun juru foto yang ikut dalam pencarian sempat menangkap gambar serpihan benda yang cukup besar dan sebuah benda hitam menyerupai tas.

Ketika pesawat kembali berbelok dan terbang rendah untuk melihat lebih dekat objek tersebut, tim tak bisa menemukan benda tersebut. Operasi evakuasi dan pencarian korban AirAsia QZ8501 terpaksa sementara diakhiri. Apalagi cuaca semakin buruk. (Dan/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya