Liputan6.com, Jakarta - Rusia menyatakan akan ikut serta dalam proses evakuasi pencarian AirAsia QZ8501, menyusul Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Chief Military Expert atau Kementerian Situasi Darurat Rusia dan Ketua Tim SAR Rusia Eduard N Chizhov mengatakan, selain untuk membantu mencari dan megevakuasi para korban serta bangkai pesawat, tujuan utama pihaknya juga membantu menemukan black box pesawat milik pengusaha asal negeri Jiran tersebut.
"Tujuan utama kami adalah untuk menemukan black box, kemudian untuk mengeluarkan itu dari laut, mengangkut semua penumpang dan bagian pesawat dan juga untuk mengirimkan ke semuanya itu," kata Eduard di Kantor Basarnas Pusat, Jakan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015).
Untuk itu, dia menegaskan, pihaknya akan berada di Indonesia hingga semua yang berkaitan dengan pesawat AirAsia QZ8501 itu ditemukan. "Mengenai waktu, bisa dibilang kami akan berada di sini sampai kapan pun Indonesia membutuhkan kami, dan sampai kami menyelesaikan tugas kami," tegas Eduard.
Dijelaskan dia, pihaknya datang ke Indonesia diangkut menggunakan pesawat BE 200 dan IL-76, yang memiliki teknologi canggih dan bisa mencari pesawat di dasar laut.
Dalam pesawat tersebut, kata dia, membawa peralatan canggih untuk menuntaskan tugasnya tersebut dalam misi pencarian pesawat dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura itu.
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya juga membawa 72 personel handal yang 22 di antaranya penyelam. Mereka disebutkan mampu menyusuri dasar laut.
"Peralatan kami memiliki kapasitas untuk melakukan operasi pencarian dan mengangkut semua bagian dari pesawat. Jadi BE 200 dan IL-76 itu perlengkapan yang telah dilengkapi oleh peralatan yang dibutuhkan, dan juga sensor infrared untuk menemukan semua alat yang diperlukan," tandas Eduard. (Tnt/Ans)