Walikota Bogor Siap Bicarakan Pembatasan APTB dengan Ahok

Ahok berencana menghapus operasional APTB di Jakarta karena menurut dia operasional angkutan itu salah sasaran.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 09 Jan 2015, 23:47 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2015, 23:47 WIB
Bima Arya
Bima Arya Sugiarto (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana mengkaji ulang operasional Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Rencananya, keberadaan bus yang selama ini lalu lalang dari luar menuju dalam Ibukota ini akan dibatasi.

Bus tersebut direncanakan hanya bisa beroperasi dari luar Jakarta hingga perbatasan Ibukota saja. Dengan kata lain, keberadaan bus APTB di Jakarta rencananya akan dihapus .

Menanggapi hal itu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku setuju dengan pengkajian ulang tersebut. Dia bersedia duduk bersama untuk membicarakan hal ini dengan Ahok.

"Harus ada sinkronisasi antara Pemerintah Jakarta dengan Pemerintah Kota Bogor. Apabila keberadaan APTB harus dikaji ulang, saya setuju dengan Gubernur Jakarta," ujar Bima Arya di Balaikota Bogor, Jumat (9/1/2015).

Atas adanya rencana pembatasan tersebut, sejumlah warga Bogor kecewa. Masyarakat Kota Hujan itu tidak setuju karena selama ini APTB telah sangat membantu mereka menuju Ibukota.

"Saya harus naik angkot lagi kalau nggak naik APTB. Jadi harus menambah biaya lagi. Waktu juga jadi lebih lama. Sebelum ada APTB, saya sering telat karena harus turun naik transportasi lain," ujar Nasrun, salah satu warga Bogor yang menolak pembatasan APTB.

Untuk itu, Walikota Bima mengaku pihaknya telah merancang konsep transportasi dari antar wilayah, termasuk dari Bogor menuju Jakarta yang bisa memudahkan akvititas masyarakat.

"Dalam pertemuan Transpotasi Summit, nantinya akan dibahas secara menyeluruh terkait kesiapan Bogor dalam menata transportasi. Dan diharapkan para pemimpin daerah mempunyai pandangan yang sama tentang tata kelola transpotasi antar wilayah," tandas Bima.
Ahok sebelumnya mengatakan operasional APTB salah sasaran. Menurut dia, yang seharusnya dilakukan adalah memperpanjang jalur bus Transjakarta, bukan menambah trayek jenis baru. (Riz)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya