Liputan6.com, Manado - Ratusan rumah di 9 kelurahan dalam 4 kecamatan di Kota Manado, Sulawesi Utara, terendam banjir. Ketinggian air bervariasi, mulai dari setengah hingga 2 meter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (11/1/2015), banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Tondano dan Sawangan setelah hujan semalaman.
Baca Juga
Kini para korban banjir telah berada di posko-posko pengungsian, namun belum mendapatkan pasokan makanan dan bantuan dari pemerintah setempat.
Advertisement
Di Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, hingga sore tadi banjir juga merendam sekitar 1.000 rumah di 3 desa. Banjir merendam dengan ketinggian hingga 1 meter. Banjir juga merendam permukiman warga, ratusan hektare lahan pertanian, dan memutuskan akses jalan antar-kecamatan.
Tingginya air di permukiman membuat warga terpaksa menggunakan perahu sampan untuk keluar dari desa. Banyak warga yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Meski begitu, sebagian warga masih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing karena khawatir harta benda mereka dijarah. Banjir terjadi setelah hujan turun selama berhari-hari dan tanggul Sungai Kualuh jebol.
Sementara itu ratusan korban banjir luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat memadati posko pengobatan gratis. Pasca-banjir, sebagian besar warga terserang beragam penyakit seperti flu, diare, dan gatal-gatal.
Selain pengobatan gratis, para warga korban banjir itu juga mendapatkan bantuan sembako serta alat-alat kebersihan yang bisa meringankan beban penderitaan akibat banjir. (Vra/Ans)