Banjir Hingga 2 Meter di Manado, Labuhan Batu, dan Bandung

Banjir di pemukiman warga dengan kedalaman hingga 2 meter di Manado, Sulawesi Utara.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jan 2015, 18:54 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2015, 18:54 WIB
(Lip6 Petang) Banjir-Manado
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Manado - Ratusan rumah di 9 kelurahan dalam 4 kecamatan di Kota Manado, Sulawesi Utara, terendam banjir. Ketinggian air bervariasi, mulai dari setengah hingga 2 meter.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (11/1/2015), banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Tondano dan Sawangan setelah hujan semalaman.

Kini para korban banjir telah berada di posko-posko pengungsian, namun belum mendapatkan pasokan makanan dan bantuan dari pemerintah setempat.

Di Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, hingga sore tadi banjir juga merendam sekitar 1.000 rumah di 3 desa. Banjir merendam dengan ketinggian hingga 1 meter. Banjir juga merendam permukiman warga, ratusan hektare lahan pertanian, dan memutuskan akses jalan antar-kecamatan.

Tingginya air di permukiman membuat warga terpaksa menggunakan perahu sampan untuk keluar dari desa. Banyak warga yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Meski begitu, sebagian warga masih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing karena khawatir harta benda mereka dijarah. Banjir terjadi setelah hujan turun selama berhari-hari dan tanggul Sungai Kualuh jebol.

Sementara itu ratusan korban banjir luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat memadati posko pengobatan gratis. Pasca-banjir, sebagian besar warga terserang beragam penyakit seperti flu, diare, dan gatal-gatal.

Selain pengobatan gratis, para warga korban banjir itu juga mendapatkan bantuan sembako serta alat-alat kebersihan yang bisa meringankan beban penderitaan akibat banjir. (Vra/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya