Cerita Tim SAR Rusia Selama Operasi Pencarian AirAsia QZ8501

Tim SAR Rusia mengakui selama proses pencarian dan evakuasi banyak kendala yang dihadapi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Jan 2015, 07:29 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2015, 07:29 WIB
Rusia Kirim 72 Personel Handal Bantu Cari Pesawat AirAsia QZ850
Rusia menyatakan akan ikut serta dalam proses evakuasi pencarian AirAsia QZ8501, menyusul 4 negara asing lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - 2 Pekan sudah pencarian dan evakuasi korban hilangnya maskapai penerbangan AirAsia QZ 8501 dilakukan Tim SAR gabungan. Tak terkecuali dari Tim SAR Rusia. Alhasil, hingga hari ini tercatat 48 jenazah dan ekor pesawat nahas itu telah dievakuasi.

Tim SAR Rusia mengakui selama proses pencarian dan evakuasi banyak kendala yang dihadapi. Tak lain adalah cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Selat Karimata--tempat kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501--.

Meski banyak kendala, Tim SAR dari negeri 'Beruang Merah' itu tak segan-segan membantu evakuasi dan pencarian korban. Sejumlah penyelam dan peralatan canggih juga diikutsertakan menyisir lokasi hilangnya pesawat.

"Penyelam Rusia ada peralatan khusus untuk mencari benda di bawah laut sampai 300 meter ke dalam laut dan juga ada peralatan khusus lain untuk membantu pencarian puing pesawat," kata kata Ketua Pakar Militer Kementerian Keadaan Darurat Rusia Edward Chizhikov saat memberikan keterangan persnya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (11/1/2015).

Diakui Edward, selama berada di lokasi pencarian pesawat dan di Pangkalan Bun pihaknya terus berkoordinasi dengan tim SAR Indonesia. Tak hanya penyisiran di dasar laut, timnya juga membantu tim SAR Indonesia menyisir permukaan laut Selat Karimata.

"Selama ini kami melaksanakan pekerjaan dengan pakai pesawat dan kami juga menyelidiki permukaan laut di tempat kejadian. Dan juga kami ada penyelam yang kami ke dalam laut dan melaksanakan pencarian dengan kapal laut Indonesia di atas permukaan air," tutur dia.

Tak mudah bagi Edward dan 70 anggotanya menetap di Indonesia khususnya di lokasi pencarian. Selain kondisi cuaca yang bertolak belakang dengan iklim di kampung halaman, Tim SAR Rusia juga harus beradaptasi dalam mengonsumsi makanan khas Indonesia.

Sebab, tak banyak stok makanan yang mereka bawa selama 2 pekan saat membantu evakuasi. Pedas, yang pertama dirasakan Edward dan timnya saat mencoba makanan khas Indonesia. Meski dirasa asing bagi lidah mereka, namun Edward dan para timnya memuji makanan asal Indonesia.

"Enak tapi sangat pedas," ucapnya.

Selain itu, selama berada di Indonesia dan membantu pencarian QZ8501, Edward juga memuji para anggota TNI yang turut serta dalam misi tersebut.

"Saya bisa bilang bahwa TNI Indonesia itu orang yang berdisiplin dan bertanggung jawab, dan kami sangat senang hati bekerja dengan mereka," kata dia.

Hari ini, sambung Edward, seluruh anggota Tim SAR Rusia yang terdiri dari 70 orang tengah berbenah untuk kembali ke Moskow, termasuk membawa dua unit pesawat canggih yakni Beriev BE 200 dan EL 76 yang digunakan selama proses pencarian dan evakuasi berlangsung.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk Badan SAR Nasional, TNI, dan Polri yang telah bekerja sama selama proses pencarian dan evakuasi korban QZ 8501.

"Saya menyukai Indonesia. Saya jatuh cinta dengan Indonesia," tutup Edward. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya