Mahyudi Korban Outlander Maut Dikenal Loyal di Indosiar

Mahyudi Herman (42) menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut Mitsubishi Outlander di Arteri Pondok Indah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 21 Jan 2015, 16:08 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2015, 16:08 WIB
Kecelakaan Maut Arteri Pondok Indah 2
Kecelakaan maut di jalan arteri Pondok Indah (TMC Polda Metro Jaya)

Liputan6.com, Jakarta - Mahyudi Herman (42) menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut Mitsubishi Outlander di Arteri Pondok Indah. Semasa hidupnya, Mahyudi dikenal memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya sebagai teknisi video di Indosiar selama 20 tahun terakhir.

Hal tersebut diungkapkan Ismed Erwin (59), seorang pensiunan Indosiar yang dulunya mengaku selalu kerja satu tim dengan almarhum. "Saya dulu dari tahun 1995 sampai 2012 sebelum pensiun, selalu kerja satu tim dengan dia. Makanya, tahu persis seperti apa kerjanya,"  ujar Ismed saat ditemui di rumah duka Perumahan Pamulang Elok Blok B1 10 Kelurahan Pondok Petir Kota Depok, Rabu (21/1/2015).

Dia mengaku, Mahyudi selalu memberikan contoh yang baik dalam bekerja. Misalnya, dalam aturan karyawan harus datang 2 jam sebelum program dimulai, almarhum sudah berada di studio 3 jam sebelum acara dimulai.

Kemudian dalam satu bulan, almarhum bisa memegang 30-40 program acara. Mulai dari acara musik, hiburan, infotainmen, dan lainnya. "Dia orangnya rajin banget, loyalitasnya tinggi pada Indosiar. Makanya jadi contoh untuk teman-teman yang lain," kata Ismed.

Dia mengaku mengetahui kepergian teman selama bekerjanya itu pada saat menonton televisi. "Saya kenali id cardnya Indosiar beserta nama lengkapnya, makanya saya langsung ke sini."

Dia pun berharap, pengemudi Outlander maut itu dihukum seberat-beratnya. "Serahkan ke kepolisian, saya berharap bisa dihukum seberat-beratnya," harap Ismed.

Christopher Daniel Sjarief menumpang mobil Mitsubishi Outlander milik rekannya, Muhammad Ali pada Selasa malam 20 Januari 2015. Pada awalnya mobil itu dilajukan sopir Ali, Sandy dengan biasa saja. Hingga akhirnya Ali memutuskan untuk turun di tengah jalan meninggalkan Sandy dan Christopher.

Saat tinggal berdua itulah, Christopher lantas mencekik dan mengambil alih kemudi dari Sandy. Sang sopir yang kemudinya diambil paksa itu kemudian memutuskan untuk turun dari mobil. Christopher yang sendirian pun membawa mobil hingga hilang kendali dan menabrak 6 sepeda motor serta 2 mobil yang berada di arteri Pondok Indah, Jakarta.

Nahas, 4 orang meninggal dunia dan 3 lainnya luka-luka. Christopher pun kini menyandang status tersangka dalam kecelakaan maut itu. Motif 'kegilaan' itu saat ini tengah dalam penyelidikan aparat. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya