IPW: Christopher Negatif Narkoba, Propam Polri Perlu Turun Tangan

IPW menilai, dualisme status narkoba tersangka kecelakaan Outlander maut Christopher merugikan Polri.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 29 Jan 2015, 03:41 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2015, 03:41 WIB
Olah TKP Kedua Lokasi Tabrakan Maut Outlander
Olah TKP Kedua Lokasi Tabrakan Maut Outlander (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bogor - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, dualisme Polri dalam menyikapi kasus dugaan penggunaan narkoba yang melibatkan tersangka kecelakaan Outlander maut, Christopher Daniel Sjarief (23) sangat disayangkan.

"IPW menilai dualisme kepolisian dalam menyikapi kasus Christoper ini sangat disayangkan, karena bisa membuat citra Polri makin terpuruk. Mengingat saat ini Polri sedang konflik dengan KPK di mana sebagian masyarakat sangat memojokkan Polri," ungkap Neta dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/1/2015).

Maka itu, kata Neta, Propam Polri perlu turun tangan menyelesaikan kasus ini, apakah pelaku benar-benar menggunakan narkoba atau tidak saat mengendarai mobil hingga menewaskan 4 orang di jalan arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan itu.

Sebab sebelumnya, lanjut Neta, Polda Metro Jaya menyatakan Christopher menggunakan narkoba jenis LSD sebelum kecelakaan. Ironisnya, beberapa hari kemudian setelah tes urin di BNN, Christopher dinyatakan tidak menggunakan (negatif) narkoba.

Menurut Neta, hal ini tentu membuat masyarakat menjadi bingung dan bertanya apa sesungguhnya yang terjadi di Polri. Apakah ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan di balik kasus ini, atau ada pihak yang hendak melakukan 'pembusukan' di tengah menajamnya konflik Polri-KPK.

"Atau Christopher benar-benar tidak menggunakan narkoba, tapi mengapa Polda Metro Jaya sempat mengatakan dia menggunakan LSD? Dualisme ini menimbulkan tanda tanya, siapa sesungguhnya Christopher Daniel Sjarief, kenapa kasusnya mendadak menjadi alot?" tanya Neta.

Dengan dualisme ini, kata Neta, keberadaan Polri sangat dirugikan. Masyarakat akan semakin memandang negatif kepada Polri. Bukan mustahil dualisme ini akan membuat posisi Polri makin terpojok pasca-konflik Polri-KPK.

"Untuk itu, Propam Polri harus turun tangan menuntaskan kasus ini agar kasus Christopher yang menewaskan 4 orang ini bisa dibawa ke pengadilan dan yang bersangkutan diproses seadil-adilnya," pungkas Neta.

Semenatra Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul sebelumnya mengatakan, penyidik sudah menjalankan tugas dengan benar sesuai dengan aturan yang ada. Perbedaan antara pernyataan dan hasil tes karena adanya beda data. Dia menegaskan tidak ada 'permainan' antara polisi dan tersangka dalam kasus kecelakaan Outlander maut. "Kami tidak ada pengalihan-pengalihan, kami bicara fakta. Saya garis bawahi bahwa tidak ada 86 (permainan)," tegas Martinus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta. (Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya