Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah petani dari Omah Tani Batang, Jawa Tengah, mendatangi Gedung KPK untuk melancarkan aksi mendukung lembaga antirasuah tersebut.
Koordinator Divisi Hukum Omah Tani Batang, Handoko Wibowo mengatakan, pihaknya merasa miris dengan apa yang terjadi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.
Selain itu, Handoko juga menegaskan kecewa dengan ditetapkannya Bambang Widjojanto menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri.
"Bagi kami, KPK sangat luar biasa dalam upaya pemberantasan korupsi selama ini. Banyak kasus besar yang ditangani KPK sehingga banyak uang rakyat yang diselamatkan," ujar Handoko di Gedung KPK, Minggu (8/2/2015).
Dia mengaku telah mengenal Bambang sejak lama ketika ia masih aktif di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Saat masih berprofesi sebagai advokat, kata Handoko, Bambang kerap membantu kelompok tani di Batang yang memiliki masalah dengan tanah garapan mereka.
"Tahun 1999-2000, Mas Bambang dan timnya dari YLBHI turun tangan langsung ke Batang untuk membantu secara cuma-cuma. Sekarang persoalan tanah di sana sudah selesai," jelas dia.
Bambang Widjojanto sebelumnya ditangkap Bareskrim Polri pada Jumat 23 Januari lalu, atas dugaan kasus mengarahkan memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, di Mahkamah Konstitusi 2010 lalu. Usai ditangkap, mantan pengacara tersebut langsung diperiksa penyidik Bareskrim.
Penangkapannya memicu gelombang dukungan masyarakat yang meminta Polri membebaskan Bambang. Tepat pada Sabtu 24 Januari dini hari, Bambang pun dibebaskan. Pimpinan KPK itu kemudian diperiksa untuk kedua kalinya. Isu yang menyebut Bambang akan ditahan terus bergulir, namun hingga hari ini Bambang masih menghirup udara bebas. (Riz/Sun)