Liputan6.com, Jakarta - Banjir masih 'menghantui' DKI Jakarta. Hujan sejak Minggu 8 Februari hingga saat ini tak kunjung berhenti. Hal ini menyebabkan ketinggian air di pintu air pun meningkat.
Berdasarkan laporan @BPBDJakarta pukul 06.00 WIB, Selasa (10/2/2015), 3 pintu air telah masuk Siaga I atau bencana.
3 Titik itu adalah Pintu Air Karet setinggi 640 cm/G, Pos Angke Hulu setinggi 300 cm/G, dan Waduk Pluit setinggi 140 cm/H.
Sementara, Siaga II atau kritis terjadi di Pintu Air Manggarai setinggi 890 cm/G dan Pasar Ikan 200/G cm. Siaga III atau waspada terjadi di Pos Krukut Hulu setinggi 150 cm/M, Pos Pesanggrahan setinggi 152 cm/G, dan Pintu Air Pulo Gadung setinggi 600 cm/G.
Untuk wilayah yang pintu airnya masih dalam Siaga IV atau aman terdapat di Bendung Katulampa setinggi 40 cm/G, Pos Depok setinggi 135 cm/G, Pos Cipinang Hulu setinggi 100 cm/G, dan Pos Sunter Hulu setinggi 80cm/G.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai, selain curah hujan yang tinggi, banjir disebabkan tinggi rob di Utara Jakarta. Selain itu, pompa yang bertugas menyedot air juga kelelahan karena terus memompa.
Baca Juga
"Ibaratnya, tuh pompanya ngambek dan macet. Kalau di pompa terus sampai malam terlalu panas, jadinya nggak kuat lagi. Itu menyebabkan pompa kurang dan kerendam," jelas Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin 9 Februari 2015. (Alv/Mvi)
Advertisement