Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin mengaku partainya menyerahkan sepenuhnya evaluasi menteri di Kabinet Kerja kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, termasuk untuk me-reshuffle sejumlah menteri yang kurang berprestasi. Namun jika diminta masukan, ia mengaku siap.
"Saya kira (reshuffle kabinet) itu hak prerogatif presiden. Kalau diminta masukan (soal reshuffle) ya saya masukin, tapi apa yang mau saya masukin," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2015).
Menurut anggota Komisi I DPR ini, Jokowi sudah punya penilaian sendiri terhadap para menterinya yang akan di-reshuffle. Dia menegaskan partainya akan mengikuti keputusan Jokowi jika berniat mengganti menteri dalam Kabinet Kerja.
"Presiden sudah punya evaluasi, kalau kami tidak punya bahan, karena beliau tahu ini. Atau kita serahkan saja semua ke Presiden, apa mau reshuffle atau tidak, kita serahkan saja," tandas TB Hasanuddin.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto sebelumnya membeberkan kabar adanya reshuffle menteri dalam Kabinet Kerja bentukan Presiden Jokowi. Dia menyatakan, target reshuffle kabinet ditujukan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Andi menyebut Amran akan terkena reshuflle bila tidak dapat menjalankan targetnya selama 3 tahun.
"Satu-satunya pernyataan eksplisit presiden tentang reshuflle cuma untuk Mentan. Apabila Mentan dalam waktu tiga tahun gagal menciptakan swasembada beras akan diganti," kata Andi seperti dikutip pada Kamis 4 Februari 2015.
Selain itu, kata Andi, pemerintah Jokowi juga tidak mengenal indikator 100 hari. Masing-masing kementerian mempunyai target yang berbeda-beda sehingga waktu pencapaiannya pun juga tak sama. (Ans)