Eksekutif Siemens Agustin Escobar Tewas Kecelakaan Helikopter di New York, Istri dan 3 Anak Meninggal Dunia

Eksekutif Siemens Agustin Escobar tewas dalam kecelakaan helikopter yang terbalik di New York. Kecelakaan ini juga merenggut nyawa istri dan tiga anaknya.

oleh Iskandar Diperbarui 11 Apr 2025, 11:14 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 10:29 WIB
Pemandangan dari Pier 40 di New York, di mana polisi dan kru pemadam kebakaran dari New York dan New Jersey merespons laporan kecelakaan helikopter pada hari Kamis, 10 April 2025.
Pemandangan dari Pier 40 di New York, di mana polisi dan kru pemadam kebakaran dari New York dan New Jersey merespons laporan kecelakaan helikopter pada hari Kamis, 10 April 2025. (Dok. AP/Yuki Wamura)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Eksekutif Siemens Agustin Escobar tewas dalam kecelakaan helikopter yang hancur di udara dan jatuh di Sungai Hudson antara Manhattan, New York dan tepi pantai New Jersey pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 3:15 siang waktu setempat.

New York Post melaporkan, kecelakaan itu juga merenggut nyawa istri dan tiga anaknya. Menurut pihak berwenang, empat korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara dua lainnya meninggal di rumah sakit.

Ketiga anak Agustin Escobar diketahui masih duduk di sekolah menengah pertama atau lebih muda. Mengutip Livemint, Jumat (11/4/2025), keluarga Escobar baru-baru ini mengunjungi New York dari Barcelona untuk berlibur.

Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan keluarga beranggotakan lima orang itu berpose di depan helikopter Bell 206L-4 LongRanger IV.

Seorang reporter bernama Emmy Mary-Lyn Buckley mengunggah video dari lokasi kejadian, yang memperlihatkan beberapa barang terdampar di dekat jembatan.

Sepatu kets anak-anak, dua kursi helikopter, bagian pintu helikopter, pamflet keselamatan, dan sebuah dompet terlihat dalam video tersebut. Namun, identitas pilot dan penyebab kecelakaan helikopter masih belum diketahui.

6 Orang Tewas

Menurut seorang pejabat penegak hukum yang bicara secara anonim kepada Associated Press (AP), seluruh penumpang di dalam helikopter — enam orang — dinyatakan tewas.

Saksi mata Bruce Wall menuturkan bahwa dia melihat helikopter tersebut "hancur di udara", dengan bagian ekor dan baling-baling terlepas.

"Baling-balingnya masih berputar meski sudah tidak lagi terhubung ke badan helikopter saat jatuh," kata dia seperti dikutip dari AP.

Lesly Camacho, seorang pramusaji di sebuah restoran di tepi sungai di Hoboken, New Jersey, juga melihat kejadian tersebut dari kejauhan.

"Ada banyak asap keluar. (Helikopter) itu berputar sangat cepat dan jatuh ke air dengan keras," ujarnya dalam wawancara lewat telepon.

Cuaca saat itu memang berawan, namun jarak pandang di sekitar sungai dilaporkan masih cukup baik.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengidentifikasi helikopter tersebut sebagai Bell 206 — model yang umum digunakan dalam penerbangan komersial dan pemerintahan, termasuk oleh perusahaan wisata udara, stasiun TV, dan kepolisian. Model ini awalnya dirancang untuk keperluan militer, namun kemudian diadaptasi untuk berbagai keperluan sipil. Ribuan unit Bell 206 telah diproduksi selama bertahun-tahun.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyatakan akan menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter ini.

Lalu Lintas Udara yang Padat

Langit Manhattan memang sering dipadati lalu lintas udara, baik oleh pesawat pribadi, helikopter komersial, hingga penerbangan wisata. Kota ini memiliki beberapa helipad yang biasa digunakan oleh eksekutif bisnis dan wisatawan untuk berpindah dengan cepat ke berbagai tempat di area metropolitan.

Selama bertahun-tahun, berbagai kecelakaan udara pernah terjadi di wilayah ini. Pada 2009, sebuah pesawat kecil bertabrakan dengan helikopter wisata di atas Sungai Hudson, menewaskan sembilan orang. Pada 2018, helikopter wisata dengan konsep tanpa pintu jatuh ke Sungai East dan menewaskan lima orang.

Pada Januari, sebuah pesawat medis juga jatuh dan menewaskan tujuh orang saat menghantam permukiman di Philadelphia. Hanya dua hari sebelumnya, terjadi tabrakan antara pesawat American Airlines dan helikopter militer di Washington, yang menewaskan 64 orang — menandai kecelakaan udara paling mematikan di AS dalam beberapa dekade terakhir.

Rangkaian insiden tragis ini, termasuk kejadian terbaru di Sungai Hudson, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait keselamatan penerbangan di wilayah perkotaan padat seperti New York.

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing
Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya