Liputan6.com, Jakarta - Empat body dan body part saat ini masih berada di ruang pendingin jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur. Korban itu dimungkinkan bukan penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Hal itu disampaikan Ketua Tim DVI Kombespol Budiyono di Mapolda Jawa Timur, Rabu (4/3/2015). Dia mengatakan kemungkinan itu bisa saja terjadi melihat kondisi korban.
"Misalnya tulang itu sudah tercampur dengan bahan kimia lain, sehingga DNA-nya tidak terdeteksi. Tapi ini kemungkinnya cuma ada dua, bisa korban atau bukan korban AirAsia," tutur Budiyono.
Dia menambahkan jika korban itu bukan penumpang AirAsia, pihaknya akan mengumumkan mengenai ciri-ciri korban tersebut. Dan jika 2 pekan hingga sebulan belum ada yang mengaku atau mengambil korban, pihaknya akan langsung menguburkannya.
"Dan apabila ada keluarga korban yang melapor, kuburan itu bisa dibongkar lagi," imbuh Budiyono.
Dia juga mengaku kesulitan dalam melakukan identifikasi korban AirAsia pada Sabtu 28 Februari 2015. Hal ini lantaran pihaknya baru mengambil sample DNA ante mortem terakhir pada keempat body dan body part tersebut.
"Semoga itu cocok dengan yang kami ambil. Batas waktunya sampai minggu depan. Supaya kita bisa memastikannya, saya hanya menunggu hasil dari pemeriksaan itu," pungkas Budiyono.
Memasuki hari ke-67 pascajatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, total jenazah yang telah diterima Tim DVI berjumlah 111 body dan body part. Termasuk nonhuman atau monyet dan potongan tubuh milik jasad yang lainnya.
Sedangkan jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, baik tubuh utuh maupun bagian tubuh, sebanyak 100 korban, dengan rincian 96 korban, 1 nonhuman dan 3 body part yang lainnya.
Dan Tim DVI juga berhasil mengidentifikasi 2 body part berupa potongan kaki kiri atas nama Sukiatna Haripin dan Susilo Gani.
Potongan kaki kiri milik Sukiatna Haripin jenis kelamin laki-laki, usia 60 tahun, asal Malang Jawa Timur, warga negara Indonesia, yang berlabel B102 ini berhasil teridentifikasi berdasarkan metode primer, pemeriksaan DNA potongan kaki kiri korban yang cocok dengan sample pembanding DNA ayah kandung korban.
Sedangkan body part kedua yang berhasil teridentifikasi berlabel B103 yang teridentifikasi berdasarkan metode primer berupa pemeriksaan DNA potongan kaki kiri korban yang cocok dengan sample pembanding DNA anak kandung korban, potongan kaki kiri tersebut atas nama Susilo Gani, jenis kelamin laki-laki, usia 63 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia. (Ali)
Tim DVI Sebut 4 Korban di RS Kemungkinan Bukan Penumpang AirAsia
Empat body dan body part saat ini masih berada di ruang pendingin jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur.
Diperbarui 05 Mar 2015, 01:00 WIBDiterbitkan 05 Mar 2015, 01:00 WIB
Tim DVI mengumumkan perkembangan identifikasi korban AirAsia di Crisis Center Mapolda Jawa Timur. ... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Konsultasi PsikologiKapan THR 2025 Cair? Jadwal Pencairan Uang THR untuk ASN dan Karyawan Swasta
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pecah Abis, Penampilan Hindia Getarkan Panggung KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025
Misteri Hilangnya Michael Rockefeller di Pedalaman Papua
5 Sungai Meluap, Sembilan Desa di Kabupaten Bandung Kebanjiran
Harti-Hati.. Ini Golongan Orang yang Masuk Neraka Tanpa Hisab, Penjelasan Lengkap UAH
Voucher Belanja, Opsi THR Lebaran Berfaedah yang Makin Diminati
Lepas Timnas Indonesia ke Australia, Erick Thohir Beri Kabar Baik Soal Kondisi Pemain
Ma'ruf Amin Tegaskan Kiai Perlu Berpolitik
Nasib Timnas Indonesia Jika Menang atau Kalah Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada Kans Naik Ranking?
Nayaka Budhidarma Juara Turnamen Catur Ramadhan Cup 2025, Jadi Modal Bagus untuk SEA Games 2025
Tari Greget Jawara, Tarian Tradisional yang Merepresentasikan Kekuatan dan Kelembutan Wanita Betawi
Waktu Salat Tahajud: Mengapa Sepertiga Malam Terakhir Paling Utama?
Laznas Darunnajah Bakal Diluncurkan Besok, Menteri Agama Diagendakan Hadir