Jadi Saksi Dugaan Korupsi UPS, 2 Kepala Sekolah Irit Bicara

Tak satu pun saksi yang bersedia berkomentar soal pemeriksaan.terkait kasus UPS DKI Jakarta

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Mar 2015, 18:06 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 18:06 WIB
Ini Wujud UPS di SMA Negeri 78
SMAN 78 menjadi salah satu dari 55 sekolah di DKI Jakarta yang menerima pengadaan uninterruptible power supply (UPS), Jakarta, Senin (2/3/2015). Diduga hampir semua sekolah di Jakarta menerima UPS senilai Rp 6 Miliar(Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta Satu per satu saksi kasus dugaan korupsi pengadaan UPS selesai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya . Tapi, tak satu pun saksi yang bersedia berkomentar soal pemeriksaan.

Orang pertama yang keluar dari ruang pemeriksaan adalah Kepala SMA 101 M Arif Nooryanto. Pria yang mengenakan seragam guru berwarna biru dongker itu langsung berjalan menuju tempat parkir. Para awak media pun mencoba menanyakan seputar pemeriksaan.

Tapi Arif memilih bungkam. Dia mempercepat langkah sambil mencari jalan menghindari sorotan kamera wartawan. Aksi mogok bicara itu terus dilakukan hingga lapangan utama Polda Metro Jaya.

Selang beberapa menit, Kepala SMA 65 Anas Burhan juga keluar dari ruang pemeriksaan. Seragam biru dongkernya sudah ditutupi jaket hitam dengan bendera merah putih kecil di dada kanannya.

"Nggak tahu, belum selesai (pemeriksaan). (Dipanggil lagi) tunggu penyidik," kata dia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Anas lalu menuju sepeda motor yang sudah dinyalakan oleh seorang pria lainnya. Sambil mengenakan helm, Anas naik ke sepeda motor hitam itu dan meninggalkan Polda Metro Jaya.

Kemudian 15 menit berselang, 2 orang keluar dari ruang pemeriksaan. Satu orang mengenakan kemeja kotak-kotak dengan celana hijau tua khas PNS. Sementara satu orang lainnya mengenakan kemeja polo shirt dan celana serupa dengan rekannya. Namun keduanya mengelak saat dikaitkan dengan kasus UPS.

"Bukan, saya bukan kasus yang sekolah. Bukan pokoknya. Saya DPU (Dinas Pekerjaan Umum)," jelas salah seorang pria.

Keduanya kompak meninggalkan Polda Metro Jaya sambil menunduk mencoba menghindar dari kamera awak media. (Mhs/Yus).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya