Tim 9 Minta JK Turun Tangan Cegah Kriminalisasi KPK

Tim 9 mendesak Wapres Jusuf Kalla agar turun tangan mencegah terjadinya kriminalisasi terhadap KPK.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Mar 2015, 17:51 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2015, 17:51 WIB
Tim 9 Datangi KPK Bahas Kisruh Dengan Polri
Wakil Ketua Tim 9 Jimly Asshiddiqie (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Tim 9 yang dibentuk Presiden Joko Widodo untuk memberi masukan mengenai kisruh KPK dan Polri mendatangi kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka datang ‎untuk untuk menyampaikan berbagai aspirasi masyarakat yang telah dihimpun. Sekaligus mendesak JK agar turun tangan mencegah terjadinya kriminalisasi terhadap KPK.

"‎Kita mau menyampaikan masukan-masukan yang kami himpun dari masyarakat mengenai KPK, yang sekarang timbul persepsi dalam masyarakat bahwa KPK sedang dikiriminalisasi dan proses pelemahan KPK itu harus dihentikan. Untuk itu, presiden dan wapres diharapkan bisa turun tangan‎," ujar Wakil Ketua Tim 9 Jimly Asshiddiqie di Kantor Wapres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu, (10/3/2015).

Ia mengatakan sebagai pucuk pimpinan tertinggi di negara ini, presiden dan wakil presiden wajib untuk mengembalikan wibawa KPK yang selama ini menurutnya terus mengalami penurunan karena adanya kriminalisasi yang juga dilakukan oleh institusi Polri.

"Harapan kita, presiden dan wapres sebagai satu kesatuan pimpinan bisalah menghentikan proses penurunan wibawa KPK dan proses pelemahan terus dari KPK supaya ini tidak berlanjut," ucap dia.

Jimly menyebutkan pelemahan yang dimaksud olehnya yaitu terlihat saat satu per satu pendukung KPK telah disematkan status tersangka oleh pihak kepolisian. Bahkan, ia mengatakan Komnas HAM juga ikut menjadi bagian yang dikriminalisasi lantaran menemukan bukti-bukti adanya tindakan kriminalisasi terhadap KPK.

"Ini bisa berbahaya, misalnya penyidik Polri mengalami euforia. Di lain sisi KPK tidak bisa bekerja. Orang-orang yang dukung KPK dipersoalkan dan euforia di kepolisian dibiarkan. Iini tidak sehat. Termasuk Komnas HAM disomasi. Inikan sudah berlebihan. Jadi kalau pejabat tidak turun tangan, dalam hal ini para pemimpin, malah membuat statement yang disalahpahami seakan-akan memberi kebenaran pada tindakan Kepolisian ini," ucap Jimly.

Dalam pertemuan tersebut, tidak seluruh anggota tim 9 hadir, dari seluruh anggota tim 9 hanya lima yang hadir, yaitu Jimly Asshiddiqie, Bambang Widodo Umar, Tumpak Hatorangan Panggabean, Imam Prasodjo dan Syafii Maarif. Mereka tiba di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada pukul 15.00 WIB. (Tya/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya