Konsep Pembangunan Universitas Malahayati Dipuji Menristek Nasir

Semua kampus di bawah manajemen Rusli Bintang juga memberi beasiswa untuk anak-anak yatim, dan membiayai seluruh kebutuhannya menimba ilmu

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mar 2015, 19:32 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 19:32 WIB
Konsep Pembangunan Universitas Malahayati Dipuji Menristek Nasir
Semua kampus di bawah manajemen Rusli Bintang juga memberi beasiswa untuk anak-anak yatim, dan membiayai seluruh kebutuhannya menimba ilmu

Liputan6.com, Bandar Lampung - Selama 20 tahun lebih Universitas Malahayati telah hadir mendukung kemajuan dunia pendidikan dan lahirnya generasi baru yang berkualitas dan berkarakter. Universitas Malahayati merupakan lembaga pendidikan terdepan dan universitas bergengsi yang terletak di Kota Bandar Lampung yang didirikan oleh Yayasan Alih Teknologi sejak 20 Juni 1992 dan baru diresmikan oleh pemerintah pada Januari 1994.

Pada akhir Februari lalu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Mohammad Nasir, melakukan kunjungan ke Universitas Malahayati dengan agenda utama meresmikan Gedung Terpadu dan Perpustakaan Universitas Malahayati. Kedatangan Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK ini sekaligus dimanfaatkan oleh Rektor Universitas Malahayati Muhammad Khadafi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Alih Teknologi Rusli Bintang dan segenap civitas akademik untuk memperkenalkan pembangunan dan konsep pendidikan di Kampus Malahayati.

Universitas Malahayati memiliki luas area 84 hektar dengan Gedung Terpadu di tengah areal kampus. Gedung ini memiliki berbagai fasilitas pendidikan yang lengkap mulai dari perpustakaan, ruang baca, laboratorium, asrama mahasiswa, dan apartemen untuk para dosen.

Berdiri di atas lahan seluas 3 hektar, Gedung Terpadu ini memiliki sembilan gedung dengan antar gedung terkoneksi oleh jembatan.Jadi tak perlu naik-turun tangga untuk berpindah lokasi. Setiap gedung memiliki kegunaan dan keunikan masing-masing. Misalnya pada blok Kabara terdapat fasilitas Kabara Shop, mushala, kabara prasmanan, Malahayati Carier Center, ruang kuliah, dan ruang teknologi informasi.

Di sebelah kanan blok Kabara ini ada gedung yang difungsikan menjadi tempat kuliner hingga pencucian pakaian. Tepat di belakang gerai kuliner inilah berdiri tegak gedung berlantai delapan yang menjadi sentral mahasiswa dan dosen dalam beraktifitas

Asrama dan Laundry Gratis

Asrama dan Laundry Gratis Untuk Mahasiswa >>>

1

Konsep Pembangunan Universitas Malahayati Dipuji Menristek Nasir
Semua kampus di bawah manajemen Rusli Bintang juga memberi beasiswa untuk anak-anak yatim, dan membiayai seluruh kebutuhannya menimba ilmu

Dipandu Wakil Rektor II, Achmad Farid, Menteri Nasir menelusuri beberapa lantai gedung untuk melihat berbagai fasilitas lengkap penunjang kegiatan akademik di Universitas Malahayati. Mulai dari asrama putri yang mencapai 384 kamar hingga apartemen untuk para dosen. Dikenal dengan nama Asrama Green Dormitory, mahasiswa tidak perlu membayar untuk menggunakan fasilitas yang ada.

“Di sini mahasiswa dan mahasiswi wajib masuk asrama, dan kita tak memungut bayaran untuk fasilitas ini. Bahkan untuk mencuci pakaian pun ada fasilitas yang gratis," kata Drs. Rayendra Hermansyah MM, Kepala Asrama Green Dormitory Universitas Malahayati.

Untuk asrama putra terletak di sebelah utara Blok Kabara. Berjumlah lima gedung dengan 276 kamar, asrama ini dilengkapi sarana olah raga, seperti kolam renang, lapangan basket, voli, tenis, dan driving golf. Di asrama putra dan putri ini juga dijalankan program-program bimbingan terutama bimbangan agama.

"Ada instruktur yang bertanggung jawab pada pembinaan agama dan etika moral para mahasiswa, juga ada bimbingan minat dan bakat melalui organisasi kemahasiswaan,” kata Rayendra.

Perpustakaan Kampus Mirip Ruang Baca Universitas Rotterdam, Belanda >>>

2

Konsep Pembangunan Universitas Malahayati Dipuji Menristek Nasir
Semua kampus di bawah manajemen Rusli Bintang juga memberi beasiswa untuk anak-anak yatim, dan membiayai seluruh kebutuhannya menimba ilmu

Setelah dari lantai enam, Menteri Nasir menjejakkan kakinya ke lantai tujuh, tampaklah sejumlah peralatan teknis untuk ilmu kedokteran terdapat laboratorium dasar, biomolekuler, osce, dan laboratorium CBT (Computer Basic Training) yang biasa dikenal laboratorium kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, dan farmasi. Semua fasilitas masih baru dengan teknologi modern.

Universitas Malahayati memiliki perpustakaan yang bentuknya mirip ruang baca di sebuah universitas ternama di Rotterdam, Belanda. Perpustakaan ini terletak di lantai delapan. Sebelum masuk untuk pertama kalinya ke ruang perpustakaan yang luasnya hampir satu hektare ini, Menteri Nasir meneken Prasasti Gedung Terpadu Universitas Malahayati.

Di depan pintu masuk perpustakaan, Menteri Nasir berhenti sejenak. Matanya menyapu ruangan besar yang di dalamnya ada 35 ribu koleksi buku yang tersusun rapi di dalam rak. Ia juga melihat 34 rumah adat yang berjejer rapi di sisi dinding kaca mengepung rak buku. Aktor di balik perpustakaan modern ini, Rusli Bintang, mengatakan di perpustakaan ini tak hanya membaca buku juga menyelami adat dan budaya di Indonesia.

“Ilmu pengetahuan yang baik tentu saja akan makin bagus jika dikuatkan dengan pemahaman kearifan lokal. Perpustakaan ini menyampaikan pesan untuk menjadi Indonesia yang cerdas,” kata Rusli Bintang.

Perpustakaan juga dilengkapi fasilitas internet untuk mempermudah pengunjung mengakses atau mencari bahan rujukan melalui beberapa portal, seperti Proquest, Ebsco, dan IGI Global. Keunikan perpustakaan Universitas Malahayati juga menyebabkan banyak wisatawan lokal berdatangan. Menurut Rusli selain membaca, mereka juga berfoto-foto. Begitu pula pelajar dari berbagai kabupatan di wilayah Lampung rajin berkunjung.

"Adapun para mahasiswa di Universitas Malahayati, setiap datang ke perpustakaan biasanya menempati rumah adat di kampungnya. Maklum, mahasiswa di Universitas Malahayati setidaknya untuk saat ini berasal dari 27 provinsi," jelas Rusli.

Setiap Mahasiswa Membina Satu Anak Yatim >>>

3

Konsep Pembangunan Universitas Malahayati Dipuji Menristek Nasir
Semua kampus di bawah manajemen Rusli Bintang juga memberi beasiswa untuk anak-anak yatim, dan membiayai seluruh kebutuhannya menimba ilmu

Setelah memasuki ruangan perpustakaan, Menteri Nasir melanjutkan ke gedung pertemuan yakni Graha Bintang. Dalam sambutannya di aula Graha Bintang dan dihadiri ratusan anak yatim, Menteri Nasir mengatakan merasa optimis Universitas Malahayati dapat berkembang menjadi lebih baik setelah melihat fasilitas yang dimiliki kampus yang didirikan putra Aceh itu.

“Malahayati dalam kondisi ini sudah baik. Tahun ini ada pengecekan lebih lanjut supaya nanti ke depan menjadi lebih baik. Supaya kita menjaga kualitas pendidikan di Indonesia,” kata Menteri Nasir.

Rektor Universitas Malahayati, Muhammad Khadafi, menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan Menteri Nasir. Khadafi juga menegaskan cita-citanya untuk menjadikan Malahayati sebagai kampus berstandar internasional namun tetap mengedepankan etika religius sebagai ciri khas.

Pada kesempatan itu, Menteri Nasir juga memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim yang merupakan binaan kampus Malahayati. Universitas Malahayati mewajibkan para mahasiswa membina anak yatim minimal 1 orang. Hal ini dilatarbelakangi pendiri Unimal, Rusli Bintang, memiliki kepedulian kepada anak yatim.

Hingga saat ini, kata Rusli, tercatat sudah sekitar 8.000 anak yatim di bawah naungan yayasan dan tersebar di 8 provinsi di Indonesia. Dan setiap bulan, yayasan mengeluarkan bantuan untuk anak yatim lebih dari Rp 1 miliar atau sekitar 12 miliar dalam setahun.

Didirikan pada 1992 oleh putra Aceh, Rusli Bintang, kampus Universitas Malahayati kini memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selain itu ada pula program magister kesehatan masyarakat, dan Program Diploma III Farmasi dan Makanan. Di kompleks ini juga ada rumah sakit tipe C yang dikelola bersama dengan Pertamina.

Selain Universitas Malahayati Lampung, Rusli Bintang juga mendirikan Universitas Abulyatama di Aceh, Universitas Batam di Kepulauan Riau, dan Institut Kesehatan Indonesia di Jakarta. Semua kampus di bawah manajemen Rusli Bintang juga memberi beasiswa untuk anak-anak yatim, dan membiayai seluruh kebutuhannya untuk menimba ilmu. Bahkan Rusli juga memberdayakan janda-janda untuk bekerja di kampus.

(Adv)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya