PPI Turki: Tak Benar Pelajar Indonesia Gabung ISIS

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki) dengan tegas menyatakan mereka tidak terlibat dengan kelompok radikal ISIS.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Mar 2015, 17:13 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 17:13 WIB
Teaterikal Menolak ISIS di Bundaran HI
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi menolak ISIS di Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/3/2015). Mereka melakukan aksi teaterikal sebagai bentuk sindiran terhadap kekejaman ISIS. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - 16 Warga negara Indonesia (WNI) yang diduga hendak gabung dengan Islam State of Iraq and Syria (ISIS) diamankan otoritas Turki. Mereka diduga terlibat dengan. Kabar itu pun mengejutkan para pelajar Indonesia di Turki.

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki) dengan tegas menyatakan mereka tidak terlibat dengan kelompok radikal tersebut.

"Pemberitaan beberapa media di tanah air yang menerangkan bahwa para pelajar Indonesia di Turki terlibat dan atau membantu secara aktif maupun pasif warga Indonesia yang ingin bergabung bersama ISIS tidaklah benar," kata Ketua Umum PPI Turki M Rizky Noviyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Rizky menjelaskan, para pelajar yang tergabung dalam PPI Turki merupakan generasi muda bangsa yang tengah mengejar ilmu, baik secara akademis dan non akademis. Kegiatan yang dilakukan juga termasuk dalam kegiatan positif.

Ia juga memastikan PPI Turki menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945. PPI Turki juga dengan tegas tidak sepaham dan menolak ajaran ISIS.  "Visi dan misi PPI Turki secara absolut bertentangan dengan nilai-nilai ISIS yang merupakan gerakan radikal yang tak sesuai dengan nilai kemanusiaan," ucap Rizky.

Kondisi para pelajar di Turki masih kondusif dan aman. Pihak KBRI pun mendukung penuh program positif yang diselenggarakan para pelajar di sana.

Terkait dengan  16 WNI yang dikabarkan terpisah dari tur di Turki dan 16 WNI yang diamankan, PPI Turkimengimbau kepada seluruh pihak agar bersabar menunggu pernyataan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara tentang kondisi mereka.

"Tidak mengeluarkan pernyataan spekulatif yang cenderung meresahkan," tegas Rizky. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya