Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)Â Said Aqil Siradj mengatakan, penyebaran ajaran kelompok teroris ISIS harus segera ditangani. Sebab sudah banyak WNI menjadi anggota kelompok radikal itu.
Dari data yang diterima, kata Said Aqil, jumlah WNI yang sudah bergabung dengan ISIS mencapai ratusan.
"Yang saya dengar sudah 514 sudah tercatat loh. Ini belum lagi yang berangkat melalui luar negeri, yang mati sudah 6," kata Said Aqil usai menerima delegasi Uni Emirat Arab di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Menurut Said Aqil, para WNI yang sudah bergabung dengan ISIS jika kembali ke Indonesia berpotensi menyebabkan kekacauan dan gangguan keamanan. Seperti pengalaman sebelumnya yang dilakukan para pelaku Bom Bali. "Kita prihatin, sepulang mereka nanti harus kita waspadai."
"Jangan-jangan menjadi penyakit seperti Amrozi, Ali Gufron, Imam Samudera, pulang dari sana menyebarkan teror. Siapa pun yang terprovokasi tergiur masuk ISIS, salah. Kita harus Waspada provokasi ISIS," pungkas Said Aqil.
Baru-baru ini 16 WNI dinyatakan 'menghilang' di Turki saat kunjungan tur. Mereka diduga sengaja memisahkan diri dari rombongan tur dan diuga akan bergabung dengan kelompok radikal ISIS di Suriah. Sebanyak 16 orang berbeda juga diamankan otoritas keamanan Turki di perbatasan Suriah.
Pemerintah RI sudah memulangkan 12 dari 16 WNI yang ditangkap otoritas keamanan Turki. Sisanya masih dalam proses pemulangan. Pemerintah juga berupaya mengetatkan aturan ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah. (Rmn/Sun)