Kongres PDIP Diharap Tegaskan Relasi PDIP-Jokowi Tak Bermasalah

Menurut Haryadi hal ini penting, karena PDIP menjadi partai pemenang Pilleg 2014 dan menjadi partai pengusung serta pemenang Pilpres 2014.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 07 Apr 2015, 10:38 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 10:38 WIB
Jokowi-Mega Dulang Suara di Yogyakarta 25 Maret
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dosen Politik FISIP Universitas Airlangga (Unair) Haryadi menilai Kongres PDI Perjuangan 9-12 April mendatang di Bali dapat menjadi momentum penting untuk menegaskan relasi antara PDIP dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.‎ Dimana, Jokowi adalah kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Hal ini penting, karena betapa pun PDI Perjuangan menjadi partai pemenang dalam Pilleg 2014 dan menjadi partai pengusung serta pemenang Pilpres 2014, namun PDI Perjuangan tak bisa disebut sebagai partai yang memerintah," kata Haryadi di Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Menurut Haryadi, setidaknya dari komposisi menteri dan jabatan negara lainnya, PDIP mendapat jatah yang tak proporsional. Bahkan, ujar dia, terkesan relasi antara PDIP dengan Presiden yang tak lain kadernya sendiri bersifat datar dan cenderung agak berjarak.

"Situasi semacam ini niscaya berakibat buruk bagi pelembagaan dan demokratisasi sistem pemerintahan presidensial. Sistem presidensial merupakan amanah UUD 1945. Upaya penegakan sistem presidensial seharusnya dapat dimulai dengan merekayasa relasi antara partai pengusung (dan pendukung) dengan Presidennya. Dalam hal ini, posisi PDI Perjuangan merupakan "kekuatan etik", bukan kekuatan negara," beber dia.

Sedangkan posisi Presiden, kata dia, adalah merupakan 'petugas partai' untuk kemajuan negara. Sebagai kekuatan etik, PDI Perjuangan wajib mendorong dan mengingatkan Presiden untuk selalu menyerap ideologi partai dalam program dan kebijakan presiden.

Sementara Presiden, imbuh dia, sebagai 'petugas partai' wajib mengacu ideologi partainya dalam melangkah mengelola pemerintahan negara.

"Hanya dengan cara begitu sistem presidensial akan tegak. Kita berharap kongres PDI Perjuangan di Bali nanti bisa mengeratkan kembali hubungan partai dengan presidennya. Serta, bisa menegakkan sistem presidensial lewat relasi partai dengan presidennya. Inilah momentum bagi PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi," tandas Haryadi. (Fiq/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya