Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memecat sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai tersebut. Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, alasan pemecatan mereka karena bermasalah selama menjabat.
"Ada yang tidak kerja, tidak urus partai, dan ketahuan melakukan penyimpangan uang saksi. Itu tahun kemarin, jadi harus didisiplinkan. Mereka itu Ketua DPC yang bermasalah," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Menurut mantan Menteri Koperasi dan UKM itu, para Ketua DPC harusnya introspeksi setelah dipecat. DPP Partai Demokrat ingin kejayaan pada 2009 kembali diraih, oleh karena itu kader yang tak bekerja baik akan menerima sanksi.
"Kami kan mau perbaiki partai kami, yang tidak kerja harus diperbaiki. Ada penyimpangan, kita tidak," ujar dia.
Syarief juga menjelaskan pemecatan ini tidak terkait dengan Kongres Partai Demokrat yang akan dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur. Terkait dengan somasi, ia menuturkan para mantan Ketua DPC itu salah sasaran.
"Mereka harusnya hubungi Ketua DPD masing-masing. DPD itu atasan langsung mereka. Pemecatan itu (usul) dari DPD," tutur Syarief.
SBY Calon Tunggal
Menanggapi soal pencalonan ketua umum dalam Kongres III Demokrat, Syarief mengatakan baru ada calon tunggal untuk mengisi jabatan tersebut, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, hal ini belum final. Partai Demokrat membuka kesempatan bagi para kader untuk ikut dalam kompetisi.
Meski membuka kesempatan, suami Inggrid Kansil ini menuturkan ada syarat dukungan yang harus dipenuhi.
"Sampai saat ini yang dicalonkan kader-kader baru SBY. (Bagi kader yang mau maju) syaratnya didukung pemilih hak suara. Minimal untuk maju belum difinalkan. Presidential threshold saja ada, masa maju ketum nggak ada. Marzuki mau maju, silakan saja," jelas Syarief.
Anggota Komisi I DPR ini menyampaikan SBY dianggap kompeten untuk mempersatukan dan membawa partai lebih baik dalam Pemilu 2019. Ia juga menampik akan ada perpecahan setelah kongres. Para kader dianggap sudah mengakui SBY yang pernah menjadi Presiden RI selama 2 periode.
Oleh karena itu, jabatan yang pantas bagi SBY adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Syarief mengatakan belum ada masukan dari pengurus daerah agar SBY menjabat posisi selain ketua umum.
"Para kader hanya lihat di sosok SBY. Sayang juga kalau ada kader terbaik partai tapi kita tidak manfaatkan. Kader yang dorong (SBY tidak menjabat ketum) itu siapa, belum ada masukan ke saya tuh. Sampai saat ini, mereka ingin SBY yang jadi ketum," imbuh dia.
Syarief menegaskan para kandidat yang mau maju tidak boleh menyertakan para Ketua DPC yang sudah dipecat. Sebab, hak suara mereka sudah hilang. "Sudah diganti ya hak suara hilang. Hak suara tidak dibawa mati," pungkas Syarief. (Ado/Mut)
Syarief Hasan: Ketua DPC Demokrat yang Dipecat Itu Bermasalah
DPP Partai Demokrat ingin kejayaan pada 2009 kembali diraih, oleh karena itu kader yang tak bekerja baik akan menerima sanksi.
diperbarui 21 Apr 2015, 17:07 WIBDiterbitkan 21 Apr 2015, 17:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Hati Sebagai Alat Ekskresi Adalah: Memahami Peran Vital Organ Hati
VIDEO: Jokowi Ikut Kampanye Ridwan Kamil, Tegaskan Mendukung Penuh
Resep Balado Telur, Hidangan Lezat dengan Bumbu Pedas Menggugah Selera
Rupiah Hari Ini Cerah, Simak Analisisnya
Nonton Series Sosmed Dibintangi Bryan Domani di Vidio: Potret Dibalik Kehidupan Para Selebgram
Capim KPK Fitroh Rohcahyanto Sebut Penggunaan Pasal 2 dan 3 UU Tipikor Sangat Rawan
4 Dampak Fatal Akibat Klik Link Palsu yang Harus Diwaspadai Pengguna Internet
Benarkah Nasi Padang dan Warteg Bisa Jadi Pilihan Makanan Sehat? Begini Kata Pakar Gizi
Pelatih Arab Saudi Waspada Kekuatan Indonesia, Bocoran Rekrutan Pertama Amorim dari Sporting
5 Kebiasaan yang Bisa Dilakukan untuk Memperlambat Penuaan
10 Mobil Terlaris di Indonesia pada Oktober 2024: Toyota Avanza Tak Tergoyahkan
Top 3 Berita Bola: 3 Pelatih Belanda Ini Layak Jadi Nakhoda Timnas Indonesia Jika Shin Tae-yong Hengkang