Politisi Hanura Sebut Jabatan Wakapolri Adil untuk Budi Gunawan

Pemberian jabatan Wakapolri kepada Budi Gunawan dianggap pula cara yang adil membersihkan nama baik jenderal polisi bintang 3 tersebut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 28 Apr 2015, 16:48 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 16:48 WIB
Komjen Pol Budi Gunawan dilantik jadi Wakapolri
Pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakapolri. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pelantikan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri) dinilai tepat. Sebab, hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan penetapan status tersangka Budi Gunawan atau BG oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tidak sah.

"Setelah saya mencermati proses pengadilan (praperadilan BG), ternyata masih ada hukum di negeri ini," ucap politisi Hanura Miryam S Haryani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4/2015).

Miryam menuturkan, Budi Gunawan yang sempat menjadi calon Kapolri dengan tiba-tiba ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK. Proses penetapan tersebut terkesan politis mengingat hal itu bertepatan dengan proses fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR.

Meski hakim Sarpin Rizaldi menyatakan mantan Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol) itu tidak bersalah, imbuh Miryam, opini publik terlanjur negatif kepada Budi Gunawan. Alhasil, pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri digantikan Badrodin Haiti.

Lantaran itulah, anggota Komisi V DPR itu menilai, pemberian jabatan Wakapolri kepada Budi Gunawan merupakan cara yang adil membersihkan nama baik jenderal polisi bintang 3 tersebut.

"Ada orang yang membutuhkan keadilan kemudian di-clear-kan namanya, itu kan adil. Iya kan. Jadi saya ucapkan selamat atas pelantikan BG sebagai Wakapolri," tandas Miryam.

Sebelumnya, pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Wakapolri pada Rabu 22 April 2015 berlangsung secara tertutup‎. ‎Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat itu punya alasan tersendiri mengapa pelantikan tersebut dilakukan secara tertutup.

"Jadi, yang pertama saya sampaikan bahwa ini (pelantikan tertutup) adalah prosedur dari Wanjakti. Waktu itu ada 8 perwira tinggi (calon wakapolri), mereka walaupun misalnya di dalam ada berbagai masukan-masukan, ada pro dan kontra tetapi ujungnya semuanya sepakat memilih Pak Budi Gunawan ini," kata Badrodin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 23 April 2015.

‎Mantan Wakapolri itu pun meminta agar masyarakat jangan melihat [Budi Gunawan](2219018 ‎ "") dari sisi negatifnya. Padahal kata Badrodin, Budi Gunawan adalah sosok pribadi dan profesional yang baik. (Ans/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya