Anggota DPRD DKI: Soal UPS Tanya ULP, Kenapa Kita Diuber-uber

Dalam kasus dugaan korupsi UPS, polisi sudah memanggil Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana dan anggota DPRD Fahmi Zulfikar sebagai saksi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Mei 2015, 15:35 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 15:35 WIB
Ini Wujud UPS di SMA Negeri 78
SMAN 78 menjadi salah satu dari 55 sekolah di DKI Jakarta yang menerima pengadaan uninterruptible power supply (UPS), Jakarta, Senin (2/3/2015). Diduga hampir semua sekolah di Jakarta menerima UPS senilai Rp 6 Miliar(Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Dewan menggelar pertemuan di ruang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Pertemuan tersebut diduga terkait pemanggilan beberapa anggota DPRD oleh Bareskrim Polri soal dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS).

Namun anggota DPRD DKI Jakarta Fahmi Zulfikar tampak tak senang saat ditanya soal perkembangan kasus UPS. Nada tinggi sudah diperlihatkan saat awak media mencoba menanyakan soal isi pertemuan di ruang Haji Lulung.

"Ya soal apa, soal istri, anak, soal macam-macam, masa saya mesti cerita sama kalian apa yang saya ceritain," ujar Fahmi.

Nada suara anggota DPRD dari Fraksi Hanura itu semakin tinggi saat ditanya soal perkembangan kasus dugaan korupsi UPS. Dia malah melempar pada Unit Layanan dan Pengadaan (ULP).

"UPS bukan urusan saya. Kau tanya aja tuh ULP kenapa mesti saya yang ditanya," sahut Fahmi.

Dia pun heran dengan sikap wartawan yang terus menanyakan soal UPS padanya. Seharusnya, hal itu ditanyakan ke pihak Bareskrim.

"Mau tahu tanya Mabes Polri. Kenapa mesti kita yang diuber-uber. Uber dong sana, tanya ULP kenapa dilelang," pungkas Fahmi Zulfikar.

Dalam pertemuan itu, semua Wakil Ketua DPRD, yakni M Taufik, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan berkumpul di ruangan Haji Lulung. Tak hanya itu, Ketua Fraksi PPP Maman Firmansyah dan anggota DPRD Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar juga ikut dalam pertemuan tertutup di lantai 9 ruang dewan itu.

Bareskrim Polri saat ini mendalami dugaan korupsi pengadaan UPS. Polisi sudah menetapkan 2 tersangka, yakni Pejabat Pembuat Komitmen Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman dan PPK Sudin Dikmen Jakarta Pusat Zainal Sulaiman.

Polisi juga sudah memanggil Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana dan Anggota DPRD Fahmi Zulfikar sebagai saksi. Hingga saat ini, belum ada tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi UPS tersebut. (Ans/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya