7 Fakta Kebakaran Pasar Johar Semarang

Kepala BPBD Kota Semarang Iwan Budi Setyawan memperkirakan, jika tak ada hujan api baru dinyatakan benar-benar padam dalam waktu 7 hari.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 11 Mei 2015, 07:48 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 07:48 WIB
7 Fakta Kebakaran Pasar Johar Semarang
(foto: Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab kebakaran Pasar Johar yang merupakan pasar tradisional terbesar di Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu 9 Mei lalu hingga kini belum terungkap. Berikut 5 fakta terkait kebakaran pasar yang disebut-sebut pernah menjadi pasar terbaik se-Asia Tenggara itu.

1. Pasar Bersejarah dan Terbesar di Jawa Tengah

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyatakan, Pasar Johar merupakan pasar terbesar (2229649) di Jawa Tengah. Bahkan pasar ini sebagai cagar budaya yang banyak menyimpan sejarah.

"Sebagai pasar tradisional terbesar di Jawa Tengah sekaligus cagar budaya yang menyimpan banyak sejarah perjalanan bangsa, kebakaran Pasar Johar harus ditangani secara serius," ucap Wakil Sekjen DPP IKAPPI Miftahudin dalam keterangan tertulis, Minggu 10 Mei 2015.

Menurut Miftahudin, IKAPPI menilai Pemerintah Kota Semarang mengabaikan perlindungan baik secara aktif maupun pasif. Namun penilaian objektif baru akan disampaikan setelah ada hasil penelusuran tim investigasi.

2. Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 3 Triliun Lebih

2. Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 3 Triliun Lebih

Sekjen DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Miftahudin mengatakan, di Pasar Johar terdapat lebih dari 8.000 pedagang yang menjadi korban kebakaran. Dugaan kerugian akibat kebakaran mencapai lebih dari Rp 3 triliun.

"Hitungan kami sementara ini kerugian (kebakaran Pasar Johar) mencapai lebih dari Rp 3 triliun. Data itu sendiri akan diverifikasi oleh tim investigasi kami. Namun kami pastikan bahwa kerugian yang timbul tidak kecil tentunya," ujar Miftahudin dalam keterangan tertulis, Minggu 10 Mei 2015.

Lantaran itulah, DPP IKAPPI meminta Pemerintah Kota Semarang segera mengambil langkah untuk melakukan recovery kepada pedagang secara cepat. Hal ini agar nasib para pedagang di Pasar Johar tidak semakin terpuruk.‎

3. Diperkirakan 7 Hari Api Baru Padam

3. Diperkirakan 7 Hari Api Baru Padam

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Iwan Budi Setyawan memperkirakan, jika tidak ada hujan api baru bisa dinyatakan benar-benar padam total dalam waktu hingga 7 hari. Penyebabnya, saat ini masih ada titik api yang tertutup reruntuhan dan bisa membesar jika terkena angin.

"Ini mungkin bisa sampai 5 hari atau seminggu, kecuali nanti malam hujan. Kita doakan saja yang terbaik," kata Iwan.

Menurut Iwan, upaya pemadaman api dilakukan dengan membatasi bagian terluar agar tidak merambat ke bangunan lain. Akibatnya, saat ini masih terdapat sejumlah titik api di bagian dalam Pasar Johar dan Yaik Permai.

4. Relokasi ke Lahan Milik Masjid Agung Semarang

4. Relokasi ke Lahan Milik Masjid Agung Semarang

Para pedagang Pasar Johar dan Pasar Yaik yang menjadi korban kebakaran akan segera direlokasi ke lahan seluas 3,5 hektare sebagai lokasi sementara. Lahan tersebut adalah tanah wakaf Banda Masjid Agung Semarang (MAS) yang terletak di sebelah masjid tersebut.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi memutuskan hal itu setelah bertemu dengan Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Jateng Ali Mufiz, Ketua Yayasan Masjid Baiturachman Imam Syafii dan Sekretaris Badan Pengelola Masjid Agung Semarang Khammad Maksum Alhafiz.

Dalam pertemuan tersebut, Badan Pengelola Masjid Agung Semarang menawarkan areal seluas 3,5 hektare secara gratis. Juga disampaikan sumbangan dari BP MAJT, Yayasan Masjid Bairurrahman, Yayasan MAS serta H Hasan Thoha Putra untuk korban kebakaran Pasar Johar sebesar Rp 175 juta.

"Sebagai rasa empati dan solidaritas, saya tawarkan agar para pedagang direlokasi di tanah wakaf Banda MAS, di sebelah MAJT," kata Ali Mufiz selaku juru bicara, Semarang, Minggu 10 Mei 2015.

5. Hidran Tidak Berfungsi

5. Hidran Tidak Berfungsi

Dalam rapat Muspida plus Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu, Walikota Semarang juga menerima laporan bahwa hidran atau pipa yang terhubung ke sumber air di sekitar Pasar Johar ternyata tidak berfungsi. Hal itu menyebabkan pemadaman api saat masih kecil terlambat.

"Iya, ternyata hidran tidak berfungsi," ujar Hendrar usai rapat, Semarang, Jawa Tengah, Minggu 10 Mei 2015.

Kendati demikian, Hendrar mengatakan, proses pemadaman api sudah berlangsung sangat baik. Bahkan ada bantuan kendaraan pemadam kebakaran dari wilayah sekitar Semarang.

6. Penyebab Kebakaran Belum Terungkap

6. Penyebab Kebakaran Belum Terungkap

Kepala Laboratorium Forensik Polri Wilayah Semarang Kombes Pol Setiyani Dwi Astuti mengatakan, penelitian yang dilakukan tim Labfor adalah untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Sebab, beredar kabar pasar ini sengaja dibakar.

Dari kasus-kasus kebakaran yang pernah ditangani Setyani, biasanya faktor pemicunya beragam. Mulai dari korseleting listrik sampai disengaja. Terkait penyebab kebakaran Pasar Johar, perwira menengah ini tak mau berkomentar banyak.

"Penyebabnya harus diteliti, tak bisa langsung diketahui. Kami tidak mau mengira-ngira. Semua harus sesuai fakta. Kami butuh waktu mengumpulkan fakta sebelum menyimpulkan," kata Setyani.

7. 2 Penjarah Barang Pedagang Pasar Diamankan

7. 2 Penjarah Barang Pedagang Pasar Diamankan

Komandan Peleton Satuan Pengendali Massa Polrestabes Semarang Aipda Aris Mulyo mengatakan, 2 penjarah barang dagangan di Pasar Johar diamankan dari titik berbeda.

"2 Penjarah itu terpergok warga dan polisi saat menjarah beberapa barang dagangan milik pedagang," kata Aris, Semarang, Jawa Tengah, Minggu 10 Mei 2015.

Menurut Aris, 2 penjarah itu diamankan ke atas truk Satdalmas Polrestabes Semarang dari amukan warga. "Salah satu penjarah sudah babak belur dihajar warga, sebelum kami amankan," ujar Aris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya