5 Maklumat Relawan untuk Jokowi-JK

Maklumat ini ditandatangani oleh 15 organisasi relawan Jokowi yang hadir di acara Jambore.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Mei 2015, 22:25 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2015, 22:25 WIB
Ribuan Relawan Hadiri Apel Siaga Jokowi-JK
Ribuan relawan Jokowi-Jk menghadiri Apel Siaga di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/14)(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (16/5/2015). Dalam acara itu, relawan menyampaikan maklumat yang diserahkan langsung kepada Jokowi.

Dalam salah satu poin maklumat, relawan mengapresiasi Pemerintahan Jokowi-JK karena banyak pencapaian yang telah diraih meskipun masih belum sempurna. Selain itu, relawan menyerukan adanya evaluasi perbaikan terhadap kebijakan.

Maklumat ini ditandatangani oleh 15 organisasi relawan Jokowi yang hadir di acara Jambore. Yakni Cemara 19, BARA JP, Pospera, Kawan Jokowi, Relawan Merah Putih, Gerakan Nasional Rakyat, Sekber Jokowi, Kebangkitan Indonesia Baru, Seknas Jokowi, Rakyat Merah Putih, Cakra Naga, Gerakan Relawan Indonesia, Arus Bawah Jokowi, Srikandi Jokowi, dan EP For Jokowi.

Berikut isi maklumat yang disampaikan untuk pemerintahan Jokowi-JK:

Pertama, perlu konsolidasi politik dan konsolidasi birokrasi sesegera mungkin agar pemerintahan berjalan lebih efektif.

Kedua, perlu evaluasi kebijakan-kebijakan yang tidak mendukung implementasi Tri Sakti dan Nawa Cita yang dimandatkan kepada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Ketiga, relawan meminta Jokowi mengevaluasi dan penguatan kabinet agar bekerja efektif dan sejalan dengan semangat Tri Sakti dan Nawacita.

"Kami berharap agar evaluasi terhadap kebinet memperhatikan dengan sungguh-sungguh dinamika sosial dan politik yang berkembang saat ini dan kebutuhan untuk melakukan akselerasi terhadap kinerja pemerintahan di masa depan," tegas mereka.

Maklumat keempat, perlu memastikan pembangunan ekonomi dan percepatan proyek-proyek infrastruktur dilakukan dalam semangat berdiri di atas kaki sendiri di mana modal asing diletakkan sebagai pelengkap terhadap kekuatan modal nasional, bukan sebagai sumber utama.

Terakhir, perlu sesegera mungkin melahirkan kebijakan dan program yang mendorong produktivitas rakyat sebagai peyangga ketahanan ekonomi dan sarana mencapai kesejahteraan rakyat.

"Oleh karena itu distribusi atau pemerataan terhadap sumber dan alat produksi bagi rakyat adalah keharusan yang tidak dapat ditawar. Realisasi Tanah untuk rakyat, alat pertanian untuk tani dan alat tangkap untuk nelayan serta modal usaha untuk usaha mikro sudah sangat mendesak agar pembangunan infrastruktur memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi rakyat," demikian maklumat tersebut. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya