Ahok Hadiri Peletakan Batu Pertama RS untuk Pasien Leukimia

Rumah sakit ini akan mampu mengobati penyakit ganas seperti Leukimia atau kanker darah‎.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 31 Mei 2015, 10:31 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2015, 10:31 WIB
Ahok Usai Bertemu Jokowi
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia melakukan peletakan batu pertama untuk membangun Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Rumah sakit ini akan mampu mengobati penyakit ganas seperti Leukimia atau kanker darah‎.

‎"Salah satu pelayanan unggulan dari Rumah Sakit Tzu Chi adalah fasilitas transplantasi sumsum tulang untuk membantu mengobati penyakit kanker‎," kata Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, Minggu (‎31/5/2015).

Sugianto menuturkan, ‎pasien penderita leukimia seringkali tidak bisa diselamatkan karena kurangnya fasilitas pengobatan di Indonesia. Tiap tahunnya, Tzu Chi membantu sekitar 15 pasien leukimia dengan mengirimnya ke Singapura untuk berobat.

"Satu kasus itu 200 ribu US, tiap tahun ada 15 pasien. Kita hampir tiap tahun keluar 3 juta US dan di Indonesia belum bisa tangani. Di Singapura pun mereka ambil sumsum dari bank data terbesar dari Tzu Chi. Nah, Kenapa enggak ambil langsung‎ saja oleh Tzu Chi di sini," ujar Sugianto.

Bank data sumsum untuk transplantasi ‎terbesar di Asia merupakan milik Yayasan Budha Tzu Chi di Taiwan. Bank data ini merupakan terbesar ketiga di dunia.

Peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Pendiri Muri Jaya Suprana‎, dan pejabat pemerintahan lainnya.

Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia dibangun di atas lahan seluas 2,68 hektar dengan luas bangunan 97 ribu meter persegi. Rumah sakit ini berkapasitas 528 ranjang dan dirancang tahan gempa hingga 9 skala Richter.‎ Pembangunan rumah sakit ini diperkirakan akan rampung ‎dalam waktu 3 tahun. (Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya