Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy atau Romi, telah mengirimkan ajakan islah kepada kubu Muktamar Jakarta pimpinan Ketum Djan Faridz. Ajakan islah ini sebagai upaya perekrutan para kader PPP dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015.
Namun, PPP kubu Djan Faridz menolak mentah-mentah ajakan islah dari kubu Romi. Waketum DPP PPP Fernita Darwis menganggap ajakan islah dari Romi tidak tulus, sehingga tidak perlu ditanggapi secara serius.
"Ajakan islah itu harus tulus. Untuk menuju Islah yang sebenarnya, Romi seharusnya menyadari kesalahannya," kata Fernita dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (2/6/2015) malam.
Ia menjelaskan kesalahan yang dibuat oleh Romi tidak bisa ditoleransi lantaran telah membuat nasib partai berlambang Kabah tersebut pecah. Belum lagi, sambung Fernita, Romi tidak menghormati kiai sepuh PPP, Maimun Zubair atau Mbah Moen.
"Mbah Moen, ulama sepuh yang kita taati semua, mengkhianati dan melakukan character assassination (pembunuhan karakter) terhadap orang yang membesarkannya, yaitu Bapak SDA (Suryadharma Ali) serta mengkhianati PPP dengan memecah belah partai demi kekuasaan semata," tutur Fernita.
Dia menambahkan pihaknya tidak sepakat dengan opsi islah yang diajukan Romi dengan tidak melakukan penggantian posisi ketua umum dan sekjen.
Menurut dia, jabatan ketum dan sekjen sudah diatur dalam anggaran dasar PPP Pasal 14 Ayat 1. “Khusus untuk jabatan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, pengurus Harian DPP harus pernah menjadi Anggota DPP sekurang-kurangnya satu masa bakti dan atau sekurang-kurangnya 1 masa bakti pada kepengurusan 1 (satu) tingkat di bawahnya. Ini sudah menjelaskan secara gamblang, jabatan ketua umum harus pernah menjadi anggota DPP," jelas Fernita. (Bob/Ans)
PPP Kubu Djan Faridz: Ajakan Islah itu Harus Tulus
Waketum DPP PPP Fernita Darwis menganggap ajakan islah dari Romi tidak tulus, sehingga tidak perlu ditanggapi secara serius.
diperbarui 03 Jun 2015, 01:05 WIBDiterbitkan 03 Jun 2015, 01:05 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Energi & Tambang2 Faktor Ini Jadi Pendorong Harga Emas Naik di 2025
9 10
Berita Terbaru
Reksadana Adalah Instrumen Investasi yang Menjanjikan: Panduan Lengkapnya
Berusia 51.200 Tahun, Lukisan Tertua di Dunia Ada di Sulawesi
Resep Sambal Pecel Lele: Cara Membuat Sambal Lezat untuk Hidangan Favorit
Apa Arti Tasamuh? Coba Pahami Konsep Toleransi dalam Islam
Memahami Apa Arti Identifikasi, Begini Definisi, Proses, dan Penerapannya
Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Aset Jadi Rp 2.427 Triliun Berkat Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale
Arti MTs Beserta Pengertian, Kurikulum, dan Perbedaan dengan SMP
Kang Gobang Preman Pensiun Meninggal Dunia, Kepergiannya Mengejutkan Banyak Pihak
Arti Premi: Panduan Lengkap Memahami Konsep Penting dalam Asuransi
Polisi Ungkap Fakta di Balik Kasus Suami Bunuh Istri dan Karyawati Koperasi di Bekasi
BPKN Sidak Lokasi Penukaran Tiket Konser Seventeen, Ini Perbedaan BPKN dengan YLKI
Puisi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Unsur-Unsur Pentingnya