Liputan6.com, Tangerang - Tragisnya hidup bocah malang Angeline menyayat siapa saja yang mendengar kisahnya. Hal ini juga membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise makin waspada dengan tingginya potensi kekerasan yang dialami anak.
Menurut dia, institusi kampus melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan bisa menjadi penyaring awal indikasi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Dalam hal ini, mahasiswalah yang harus berperan aktif. Program semacam pengabdian masyarakat yang biasa digelar mahasiswa bisa difungsikan sekalian untuk memantau kondisi anak-anak di lapangan.
Â
"Mereka nanti dibuat esai sambil mendampingi keluarga dan sembari mendeteksi apakah ada kekerasan di desa-desa," tutur Yohana usai menghadiri Forum Kempemimpinan Perempuan USAID di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (12/6/2015).
Â
Dia mengatakan, pengentasan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Lembaga pendidikan tinggi juga memiliki peran penting di dalamnya.
Â
Sebab itu, Yohana menginginkan perguruan tinggi menggiatkan lagi kajian-kajian soal perempuan dan anak. Sementara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), perlu menyokong melalui penyaluran dana hibah.
Lalu bagaimana dengan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak?
Â
"Saya tinggal bangun jejaring dengan pemerintah daerah, pusat pelayanan terpadu se-Indonesia, komisi perlindungan, dan LSM untuk buat program yang bisa dilaksanakan sampai ke tingkat desa," pungkas Yohana.
Nasib tragis menimpa Angeline. 16 Mei 2015, 3 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-9, dia menghilang. Dan 3 pekan kemudian ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di halaman belakang kediaman ibu angkatnya, Margriet Megawe di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali.
Sebuah boneka dalam pelukan, kain kemben merah motif bunga, serta seutas tali ditemukan bersama jenazah Angeline yang dibungkus seprai putih pada Rabu 10 Juni 2015.
Hingga kini polisi baru menetapkan 1 tersangka yakni Agus (25) yang merupakan pekerja rumah tangga di rumah sang ibu angkat Angeline, Margriet Megawe. (Ndy/Mut)
Cara Menteri Yohana Cegah Terulangnya Tragedi Angeline
Tragisnya hidup bocah malang Angeline menyayat siapa saja yang mendengar kisahnya.
diperbarui 12 Jun 2015, 17:05 WIBDiterbitkan 12 Jun 2015, 17:05 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Modal Rp 10 Juta Sudah Bisa Buat Bikin Campervan Siap Kemping
5 Tips Memilih Warna Cat Dinding yang Tepat untuk Rumah Anda
PPN Naik Jadi 12%, Pekerja Ibu Kota Pikir-Pikir Terapkan Frugal Living
Antony Tamat di Manchester United, Ruben Amorim Ngebet Rekrut Bintang Liga Italia
Simak Syarat dan Proses Menjadi Prajurit Keraton Yogyakarta, Berminat?
200 Kata-Kata Mutiara untuk Hari Guru, Menginspirasi dan Penuh Motivasi
Potret Serasi Sandy Walsh dan Istrinya Aislinn Konig Jadi Model Coach
Jung Woo Sung Diisukan DM Wanita untuk Kenalan, Agensi Tegaskan Medsos adalah Ranah Privasi
Hitung Cepat Pilgub Sumbar 2024, Mahyeldi-Vasco Unggul Sementara
Tips Makan Pedas Tapi Tidak Kepedasan: Panduan Lengkap untuk Pencinta Kuliner Pedas
Hasil Quick Count Charta Politika Pilgub Jateng Suara Masuk 90,67%: Andika-Hendi 42,38%, Luthfi-Yasin 57,62%
Andika Perkasa Nyatakan Siap Terima Semua Hasil Pilgub Jateng