Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengguna Facebook mengunggah gambar perampokan dengan kekerasan di Cilincing yang tertangkap kameranya. Kapolres Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi menyatakan, dari postingan itu jajarannya langsung melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan mendatangi tepat kejadian perkara.
Ia menjelaskan, saat ini 1 dari 3 pelaku perampokan di Jl Raya Cilincing, Jakarta Utara, itu telah ditangkap anggota Polsek Cilincing, Sabtu 13 Juni dini hari. Pelaku berinisial RF (17) ditangkap di rumahnya di Jalan Kalibaru 1, RT10/08, Cilincing, Jakarta Utara.
"Satu pelaku RF yang ada dalam foto itu sudah kami amankan. Sekarang masih dilakukan pemeriksaan untuk mengejar 2 rekannya yang sudah teridentifikasi," kata Susetio Cahyadi di Jakarta Utara, Minggu (14/6/2015).
RF, ungkap dia, telah mengakui perbuatannya. Saat ditunjukkan polisi foto yang diunggah Diki Septerian di Facebook itu, RF mengaku telah menodong sopir mobil Mitsubishi Colt L 9667 H.
"RF mengakui bahwa di foto itu adalah dia bersama 2 rekannya," ujar Susetio.
Polisi juga menyita barang bukti jaket, celana dan sendal yang dipakai RF saat beraksi sama persis dengan yang terdapat dalam foto.
Sementara ini ada 7 anggota polisi yang dimintai keterangannya terkait dugaan mengabaikan laporan Diki. Mereka yaitu Brigadir I, Briptu Y, Aiptu S (Ka Pos Pantau), Aiptu S, Brigadir A, Brigadir I, dan Brigadir A. .
"Untuk korban mobil Mitsibhisi masih kami periksa," tutup Susetio.
Posting-an Diki
Dalam posting-annya di Facebook, Diki menceritakan kronologi perampokan yang dilakukan 3 orang bersenjata tajam. "Coba lihat tangan kiri orang berbaju hitam, kemudian ekspresi orang-orang di balik kaca, dan juga pintu kanan mobil bak hitam itu. Maafkan bila gambar kurang jelas. Gambar saya ambil dari dalam mobil. Saya membeku. Antara cemas, bingung, dan tidak percaya dengan apa yang mata saya lihat. Ini yang terjadi di siang terik yang macet itu: Perampokan!" tulis Diki, Kamis 11 Juni 2015.
Ketiga pelaku, beber Diki, sempat berdialog dengan penumpang dan sopir mobil tersebut sebelum melakukan kekerasan. Tak lama, pemuda bersenjata tajam berupaya masuk melalui jendela mobil yang terbuka untuk mengambil sesuatu.
"Sepertinya ingin mengambil apa yang ada di dashboard. Driver (sopir) dan temannya melawan. Tancap gas. Pelaku hampir jatuh, tapi tetap menempel, mengejar. Ketika kami melewati mobil korban, korban terlihat mengucurkan darah. Luka," ungkap Diki.
Para pelaku lalu kabur. Saat menghampiri pos pantau tak jauh dari lokasi, Diki juga bertemu dengan korban yang tengah melaporkan kronologi kejadian. "Seorang korban mengaku, dua handphonenya dan uang Rp 200.000 miliknya dirampok."
Namun, laporan korban atas perampokan yang dialaminya, lanjut Diki, tidak direspons polisi yang justru asyik bermain ponsel. Padahal, Diki sudah menunjukkan foto yang diambilnya saat kejadian tersebut berlangsung.
"Baik, Pak. Silakan bapak lapor ke Polsek Marunda. Bapak bantu dengan gambar," jawab Polisi yang berjaga. Polisi tersebut, disebut Diki, sempat menolak permintaan korban untuk menindaklanjuti laporannya dengan alasan sedang berjaga di pos pantau.
Padahal, menurut keterangan Diki, ada 2-3 polisi yang berjaga di pos pantau tersebut dan asyik bermain dengan ponsel miliknya. "Tidak bisa, saya jaga sini," tulis Diki terkait penyataan polisi tersebut. (Mut/Bob)