Malaysia Langgar Batas Wilayah, Ini Langkah Panglima TNI Moeldoko

Panglima yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2015 mendatang itu mengaku akan meminta klarifikasi dengan otoritas Malaysia.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 15 Jun 2015, 17:54 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2015, 17:54 WIB
TNI Abadikan Kisah Penemuan Air Asia QZ8501
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan keterangan pers usai peluncuran buku ‘TNI dan Air Asia QZ8501’, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/5/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menilai Malaysia telah melanggar perjanjian kesepakatan batas wilayah 2 negara di Ambalat.

Pelanggaran itu terjadi beberapa kali ketika kapal perang dari negeri jiran tersebut beberapa kali memasuki wilayah Ambalat yang berada di Kalimantan Utara.

"Sebenarnya kita sudah bersepakat dengan panglima mereka ya, untuk masalah Ambalat supaya jangan terulang lagi. Kita harus saling menjaga saja," ujar Moeldoko sebelum mengikuti rapat paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Panglima yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2015 mendatang itu mengaku akan meminta klarifikasi terlebih dulu dengan otoritas keamanan di Malaysia. Setelah itu, barulah Indonesia mengeluarkan sikap tegas terkait masalah ini.

"Kita dalam dunia diplomasi diawali dari yang soft dulu, kenapa lu mesti begitu, kan gitu," kata Moeldoko.

Walau telah dilakukan upaya diplomasi yang menghasilkan beberapa kesepakatan, namun wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia di Ambalat kerap menjadi persoalan. Sepanjang 2015 saja, terjadi 9 kasus masuknya kapal Malaysia ke wilayah Ambalat.

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri pun telah berulang kali mengeluarkan nota protes kepada pemerintah Malaysia atas terjadinya hal tersebut. (Ndy/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya