Komputer Maskapai Polandia Dibajak, 1.400 Penumpang Gagal Terbang

Sistem komputer itu diretas sore hari dan diperbaiki sekitar lima jam kemudian.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Jun 2015, 09:53 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 09:53 WIB
Komputer Maskapai Polandia Dibajak, 1.400 Penumpang Gagal Terbang
Maskapai Polandia, Polish Airlines LOT yang sistem komputernya dibajak. (BBC)

Liputan6.com, Warsawa - Maskapai Polandia Polish Airline LOT dilapokan mengalami pembajakan pada sistem komputernya. Hal itu mengakibatkan sejumlah penerbangan pada Minggu 21 Juni 2015 malam waktu setempat dibatalkan untuk sementara waktu.

Dilansir dari BBC, serangan peretas komputer menargetkan kekacauan pada jadwal penerbangan di Bandara Okecie Warsawa.

"Sekitar 1.400 penumpang maskapai Polandia Polish Airline LOT diturunkan di Bandara Chopin, Warsawa, Minggu waktu setempat. Setelah peretas menyerang sistem komputer maskapai yang digunakan untuk menerbitkan rencana penerbangan," kata maskapai itu yang dikutip Liputan6.com dari Reuters, Senin (22/6/2015).

"Sistem komputer itu diretas sore hari dan diperbaiki sekitar 5 jam kemudian. 10 Penerbangan nasional dan internasional maskapai milik negara itu dibatalkan, sekitar puluhan lainnya ditangguhkan," ucap juru bicara maskapai Adrian Kubicki.

Pihak maskapai Polandia kemudian bergegas menginformasikan pembatalan akibat pembajakan tersebut, kepada para penumpang yang tak jadi terbang pada Minggu 21 Juni malam. Mereka juga menyediakan hotel untuk pelanggan yang tetap ingin terbang pada hari itu.

Menurut Kubickid, sistem keamanan penerbangan tidak dibobol. Penerabangan tujuan Warsawa masih bisa mendarat dengan aman. Bandara lainnya tidak terkena dampak serupa.

"Kami menggunakan sistem komputer tercanggih, serangan ini bisa saja berpotensi menjadi ancaman terhadap sistem komputer lain dalam industri ini," tutur Kubicki.

Serangan siber itu kini tengah diselidiki oleh pihak berwenang. Belum diketahui dari mana asal peretas.

"Bandara di mana sistem komputer dibajak tidak terkena dampaknya," tambah Kubicki.

Yang terkena imbas dari peretasan itu justru penerbangan ke Dusseldorf, Hamburg dan Copenhagen serta kota-kota di Polandia. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya