Said Didu: Jika Reshuffle, Jokowi Harus Cari Menteri Bernyali

"ESDM itu menyangkut hajat hidup orang banyak dan jangka banyak."

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 27 Jun 2015, 13:50 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2015, 13:50 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpose bersama para Menteri didampingi pasangannya masing-masing, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla atau Jokowi-JK dinilai memiliki nyali yang besar dalam memimpin pemerintahan. Terutama, saat mengambil kebijakan-kebijakan tidak populer seperti pengalihan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga BBM itu sendiri.

Oleh karena itu, menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, jika Jokowi akan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet, maka mereka juga harus memilih menteri yang bernyali besar.

"Menterinya juga harus yang bernyali dan bisa bikin semua program secara sistemik, terukur dan pasar mempercayai dan menjalankan. Presiden dan Wakil Presiden kita kan penilaian saya hatinya oke, bernyali besar. Cari menteri yang imbangi nyali mereka," ujar Said Didu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Said Didu mencontohkan beberapa menteri yang memiliki program besar dan memiliki kinerja yang baik. Di antaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono, dan Menteri ESDM Sudirman Said.

"Hanya orang bernyali yang bisa jadi menteri seperti Sudirman Said menggeser subsidi BBM yang ditentang masyarakat. Begitu juga dengan ngebom kapal pencuri, Ibu Susi sangat bernyali dalam hal ini. Dan menteri-menteri lain pun harus seperti ini," kata dia.    

Said juga mengatakan, ada beberapa kementerian yang tidak tepat jika dipimpin oleh orang yang berasal dari partai politik. Sebab, kementerian tersebut terlalu penting.

"Kementerian pertanian, kesehatan, sosial, pekerjaan umum, pendidikan, dan ESDM sebaiknya tidak dari partai politik. Jangan diberi ke pengurus partai," ujar Said Didu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Dia menilai, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sangat vital jika dikuasai oleh orang partai politik. Sebab, ada dugaan pembagian jatah jika kursi menteri tersebut diduduki politisi.

"ESDM itu menyangkut hajat hidup orang banyak dan jangka banyak. Bisa dibagi bagi nanti yang dapat migas siapa, dapat tambang siapa," papar Said Didu. (Mvi/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya