Tim Inafis Gelar Prarekonstruksi Penikaman Anggota Kostrad Gowa

Gelar prarekonstruksi dipimpin langsung Kompol Ali Muktar selaku Kepala Seksi (Kasi) Inafis, didampingi Kepala Satuan Reskrim Polres Gowa.

oleh Eka Hakim diperbarui 15 Jul 2015, 08:10 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 08:10 WIB
Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Makassar - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System‎ (Inafis) menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) sebagai upaya pengungkapan peristiwa penikaman yang menyebabkan anggota Kostrad Kariango, Kabupaten Maros, Pratu Asvin Mallombasang tewas, Senin 13 Juli 2015.

Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, kegiatan prarekonstruksi alias olah TKP yang dilakukan oleh tim inafis berlangsung tepatnya di Jalan Mesjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Dipimpin langsung Kompol Ali Muktar selaku Kepala Seksi (Kasi) Inafis, didampingi Kepala Satuan Reskrim Polres Gowa, AKP Muh Yunus Saputra.

"Giat prarekonstruksi dilakukan untuk memperdalam penyelidikan terkait kasus penganiayaan berat (anirat) yang menimpa korbannya seorang oknum anggota TNI AD, serta untuk mencocokkan keterangan saksi-saksi dan korban, sehingga mendapatkan keterangan, kejelasan dan keidentikkan tersangka. Selain itu juga ingin mencocokkan keterangan saksi dan barang bukti serta unsur-unsur pidana yang telah terjadi," kata Frans, di Gowa, Rabu 14 Juli 2015.

Ada 6 adegan yang diperagakan oleh pemeran yang merupakan anggota satuan Reksrim Polres Gowa tersebut. Di mana keenam adegan tersebut menggambarkan kejadian yang ada di sekitar TKP.

"Kegiatan prarekon berjalan aman dan terkendali," ucap Frans.

‎Kejadian berawal ‎pada saat saksi Wais (20) warga Kelurahan Pandang-pandang, Kabupaten Gowa bersama 8 orang temannya yang saat itu terdapat 2 orang anggota TNI AD masing-masing Pratu Hasbi alias Apping alias Aspin dan Pratu Rahman Faturrahman (26) di pelataran Lapangan Syekh Yusuf. Tiba-tiba, sekitar 2 orang berboncengan motor langsung menghampiri salah seorang anggota TNI, Pratu Rahman Faturahman.

Korban Pratu Rahman Faturahman langsung dicekik oleh pelaku, kemudian ditanyai "Apakah kamu polisi atau tentara?" Selanjutnya, Faturrahman diseret sekitar 3 meter dari tempat duduknya, lalu dibanting. Tetapi Faturahman melakukan perlawanan untuk melepaskan diri

Hanya berselang beberapa menit, tiba-tiba muncul sekelompok pengendara motor yang diduga teman pelaku. Mereka berjumlah sekitar 10 motor dan pengendaranya berboncengan.

Melihat kondisi tak berimbang, Faturahman lalu melarikan diri menuju arah barat Lapangan Syekh Yusuf. Pratu Hasbi alias Apping alias Asvin juga mengambil inisiatif yang sama untuk meloloskan diri.

Tapi saat hendak melarikan diri, pelaku berhasil menarik sweater yang digunakan Apping. Kemudian menusuk Apping dengan samurai yang mengenai dada bagian kiri. Setelah itu, rombongan pelaku langsung meninggalkan TKP dan melarikan diri ke arah utara yang disinyalir mengarah ke Kota Makassar.

Saksi, Wais (20), melihat korban, Pratu Hasbi alias Apping alias Asvin masih dalam keadaan berdiri dengan memegang luka di perutnya. Saksi langsung menolong korban, namun karena mesin kendaraan tidak bisa dihidupkan sehingga korban dibawa oleh temannya ke RS Syech Yusuf Sungguminasa untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun nyawanya tak tertolong, Pratu Hasbi alias Apping meninggal dunia. (Baca: Buru Penikam Anggota Kostrad di Gowa, Polisi Gandeng TNI) (Tnt/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya