77 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera

22 buah di antaranya merupakan titik api.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jul 2015, 18:15 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2015, 18:15 WIB
Sweeping Kebakaran Hutan
(Antara/Satgas Bencana Asap Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Puluhan titik panas kembali terdeteksi Satelit Terra dan Aqua di Sumatera. Berdasar pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, terdapat 77 titik panas sebagai indikasi awal kebakaran lahan dan hutan.

Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, mengatakan titik panas itu tersebar di 7 provinsi. 6 titik panas terdeteksi di Bangka Belitung, di Bengkulu ada 1 titik panas, Jambi dengan 9 titik panas.

Selain itu, ada 8 dan 6 titik panas di Sumatera Barat serta Sumatera Selatan. Sedangkan ada 3 titik panas di Sumatera Utara.

38 titik panas di antaranya terdeteksi di Provinsi Riau yang menyebar di 8 Kabupaten Kota. "Bengkalis merupakan penyumbang titik panas terbanyak dengan jumlah 12 titik panas," kata Sugarin.

Menurut dia, 7 daerah lainnya penyumbang titik panas di Riau yakni Kota Dumai dan Kabupaten Siak masing-masing, 8 titik panas. Selanjutnya Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi dengan 3 titik panas serta Rokan Hilir dengan 2 titik panas.

Sementara itu, Pelalawan dan Rokan Hulu masing-masing menyumbang 1 titik panas.

Dia mengatakan 22 di antaranya 77 titik yang terdeteksi dipastikan sudah meningkat menjadi titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. "Bengkalis dan Siak masing-masing terdeteksi sebanyak tujuh dan enam titik api," jelas Sugarin.

Dumai dan Kuantan Singingi menyumbang 5 serta 2 titik api. Indragiri Hilir dan Rokan Hilir masing-masing 1 titik api.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edward Sanger, menyatakan sedang berupaya memadamkan titik api dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Modifikasi ini mulai terlihat hasilnya.

Menurut dia, penyemaian awan dengan garam yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah menghasilkan hujan di sejumlah wilayah pada Sabtu 18 Juli dini hari seperti di Kota Dumai dan Kabupaten Pelalawan.

"Jumlah titik panas juga mengalami tren penurunan, karena itu TMC makin kita gencarkan," kata Edward. (Ant/Bob/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya