Kronologi Bocah Tia Hilang Diculik di Pusat Perbelanjaan

Peristiwa memilukan itu berawal saat bocah 6 tahun itu meminta bermain di lantai 3A di pusat perbelanjaan tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Jul 2015, 14:11 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2015, 14:11 WIB
CCTV Pusat Perbelanjaan di Cililitan Rekam Aksi Penculikan Anak
Seorang bocah berusia 6 tahun menjadi korban penculikan di sebuah pusat perbelanjaan di Cililitan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bocah perempuan bernama Cintya Hermawan atau Tia dilaporkan hilang diculik di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur. Peristiwa itu terjadi sehari usai Lebaran, yaitu 18 Juli 2015.

Orangtua korban, Ridwan (30) menuturkan secara kronologis hilangnya sang buah hati. Peristiwa memilukan itu berawal saat bocah 6 tahun itu meminta bermain di lantai 3A di pusat perbelanjaan tersebut.

"Saya tanggal 18 Juli kemarin sudah buka toko. Lepas tidur siang anak saya minta main ke tempat permainan anak di lantai 3A sekitar jam 17.00 WIB," ujar Ridwan saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/7/2015).

Namun hingga petang hari, sang bocah tak kunjung kembali. Dia pun kemudian mencarinya hingga toko tutup.

"Menjelang magrib saya curiga, anak saya enggak balik-balik. Sampai toko tutup, saya cari-cari. Saya sempat lapor ke security PGC. Atas sarannya saya suruh lapor ke Polsek Kramat Jati. Langsung diproses," ujar dia.

"Besoknya saya penasaran. Untuk langsung dibantu security, dikasih rekaman CCTV, baru tahu anak saya diculik," imbuh Ridwan.

Ia menduga sang penculik telah mengajak anaknya bicara. Putri kesayangannya itu dikenal sebagai sosok yang aktif dan pintar.

"Anak saya diajak bicara. Cintya itu aktif dan pintar, Mas, pasti orang itu nanya-nanya, terus dijawab sama Cintya. Dia itu bawa duit Rp 10.000 buat beli koin mainan, terus habis, mungkin ditawari, tapi sebenarnya Cintya enggak pernah mau," tutur Ridwan.

Ia berharap putri pertama dari dua anaknya, yang berciri rambut pirang dan kulit sawo matang itu dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

"Saya meminta semua pihak, baik polisi dan media bisa bantu anak saya. Saya bingung, dia biasanya nyusu, sekarang tidur di mana, khawatir saya sebagai orangtua," pungkas Ridwan. (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya