Liputan6.com, Malang - Musim kemarau diprediksi bakal berlangsung hingga Oktober 2015. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyebut ada 7-8 kecamatan yang berpotensi krisis air bersih, karena menurunnya debit di sumber mata air.
Â
Sejauh ini memang belum ada permintaan pengiriman air bersih di kecamatan rawan tersebut. Kendati, sudah disiapkan 11 mobil tangki air yang siap mendistribusikan air bersih ke masyarakat yang membutuhkan.
Â
"Ada 7-8 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang yang biasanya selalu krisis air bersih saat musim kemarau. Tapi sampai saat ini, belum ada laporan atau permintaan pasokan air bersih," kata Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi di Malang, Jawa Timut, Minggu (1/8/2015).
Â
Hafi menjelaskan, kecamatan yang rawan krisis air bersih antara lain, Kecamatan Singosari, Jabung, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Tirtoyudo, Pagak, Sumberpucung dan Tumpang. Warga di wilayah ini jika membutuhkan air bersih diminta melapor ke pihak kecamatan atau kepala desa masing-masing, agar diteruskan permintaan air bersih ke BPBD Kabupaten Malang.
Â
"Kalau memerlukan pasokan air, segera lapor ke pihak kecamatan atau kepala desa masing-masing sebagai penanggungjawab. Kalau ada permintaan itu, pasti segera kami kirim air bersih," kata dia.
Â
Menurut Hafi, 11 mobil tangki air itu gabungan milik BPBD, PDAM, PMI, dan Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang. Masing-masing mobil tangki itu berkapasitas 5-7 ribu liter. Mobil tangki ini akan mengirim air berapa pun sesuai kebutuhan warga yang diminta. Selain itu, BPBD juga memiliki 1 unit tandon air berkapasitas 1.500 liter.
"Tandon air bisa keliling ke wilayah yang sulit dijangkau oleh mobil tangki," ujar dia.
Â
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika (BMKG) Karangploso Malang Ahmad Lutfi mengimbau masyarakat agar lebih hemat menggunakan air bagi kebutuhan sehari-hari. Sebab, musim hujan diprediksi akan turun pada akhir Oktober atau awal November.
Â
"Kemungkinan curah hujan mulai turun pada Oktober dan mulai merata pada November nanti. Keterlambatan datangnya musim hujan ini dampak dari El Nino. Ini harus diikuti dengan manajemen konsumsi air yang tepat oleh masyarakat," tutur Lutfi. (Rmn/Ali)
  Â
Krisis Air Bersih Ancam 8 Kecamatan di Kabupaten Malang
Hafi menjelaskan, kecamatan yang rawan krisis air bersih antara lain, Kecamatan Singosari, Jabung, dan Sumbermanjing Wetan.
diperbarui 01 Agu 2015, 22:12 WIBDiterbitkan 01 Agu 2015, 22:12 WIB
Petugas memantau kondisi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta, Selasa (12/5/2015). BPK mendapati pemborosan air bersih senilai Rp791,2 miliar di 102 pemerintah kabupaten, kota dan PDAM (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
9 10
Berita Terbaru
Jerman Alami Peningkatan Kasus Campak dan Hepatitis B
Cara Mengatasi Vertigo Tanpa Obat: Panduan Lengkap
Gratis, Indonesia Game Festival 2024 Bakal Hadirkan Beragam Agenda Seru
5 Fakta Firli Bahuri Batal Penuhi Panggilan Pemeriksaan terkait Kasus Dugaan Pemerasan
Polda Banten Imbau Masyarakat Waspada Hoaks Pasca-Pilkada
Rendang Lokan, Kuliner Khas Pesisir Selatan yang Unik dan Lezat Bergizi
Gelar Latihan Perdana, Timnas Indonesia Mantapkan Fisik Jelang Piala AFF 2024
VIDEO: 4 Orang Salah TPS, KPU Tangsel Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang
PLN Bakal Wujudkan Kapasitas Listrik 100 GW di Era Prabowo, Caranya?
Peneliti Ungkap Ada Lumba-Lumba Paling Kesepian di Dunia, Dia 'Ngobrol' Sendiri
Sara Rahayu Raih Penghargaan Anugerah Dangdut Indonesia 2024, Akui Makin Termotivasi untuk Berkarya
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta Gelar JILF 2024 Sekaligus Promosikan Keberlanjutan Lingkungan