Liputan6.com, Jakarta - Pelaku tunggal pembunuh Hayriantira (37) Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata yang menghilang 8 bulan lalu, Andy Wahyudi (38) -- sebelumnya ditulis Andy Kurniawan -- bukanlah orang asing di keluarga wanita yang akrab disapa Ryan itu. Andy adalah teman sekolah kakak Ryan, Hayrina, saat menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hayrina lah yang mengenalkan tersangka Andy pada Ryan.
Ibunda Ryan, Rukmila (58), mengatakan, Hayrina mengenalkan Andy karena Ryan mengeluhkan sakit di tangannya. Andy yang saat itu mengaku punya keahlian di bidang pengobatan alternatif pun mengobati Ryan dengan metode pijat dan totok syaraf.
"Setahu saya, dulu mereka berkenalan saat Hayriantira sakit," ujar Rukmila di Hotel Cipaganti, Jalan Cipanas Raya, Tarogong, Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).
Advertisement
Senada dengan Ibunya, adik Ryan yang bernama Agung Ari Wibowo (29) juga menuturkan hal yang sama. Pria yang kemarin memaki-maki habis tersangka Andy ini menceritakan, keluarganya sudah berpuluh-puluh tahun mengenal Andy sebagai sahabat Hayrina.
Dulu keluarga Ryan tinggal di Pondok Kopi, Jakarta Timur, sampai akhirnya ibu dan ayah kandung mereka bercerai dan mereka kembali pulang ke kampung di Brebes, Jawa Tengah.
"Waktu kakak pertama kami (Hayrina) SMP, Andy ini teman dekat kakak pertama saya itu. Setelah SMP ya sudah tidak berkomunikasi lagi, tapi sejak ada Facebook, mereka bertemu di Facebook. Dan Andy bilangnya punya keahlian pengobatan alternatif, saat itu Mbak Ryan kambuh-kambuhan sakitnya," kata Agung.
"Mereka bertemu lagi lewat Facebook (pada 2013), dikenalkan oleh kakak pertama saya itu. Jadi Andy dikenalkan ke Mbak Ryan untuk sembuhin penyakit kakak saya," imbuh Agung.
Ibunda Tak Mau Lihat Andy
Orangtua Hayriantira atau Ryan, Rukmila (58) dan Adi Santoso (65), bersama adik lelaki Ryan beserta 2 kerabat mereka bermalam di penginapan tempat Ryan terbunuh di Hotel Cipaganti, Garut. Rukmila tiba di lokasi pada Kamis 7 Agustus pagi untuk menjalani proses pengambilan sampling DNA sang putri.
Lokasi kamar tempat ia dan keluarga menginap berhadap-hadapan dengan kamar Nomor 5, tempat tersangka Andy Wahyudi (38) mengakhiri hidup putri kesayangannnya.
"Kami memang sejak pertama ingin menginap di sini. Apalagi kami tahu akan ada rekonstruksi di sini hari ini," kata Rukmila dengan sikap yang tegar dan tabah di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.
Namun saat rekonstruksi berlangsung, Rukmila mengatakan enggan melihat adegan demi adegan tersangka berbuat keji pada Ryan. Ia memilih menemani sang suami beristirahat akibat kelelahan usai menempuh perjalanan ke Garut.
"Saya sudah tidak mau lihat Andy lagi. Jadi lebih baik di kamar saja, karena Bapak juga sedang kurang sehat. Sudah cukup saya melihat dia," ujar Rukmila.
Setelah melakukan rekonstruksi, penyidik meminta wanita paruh baya itu untuk menjalani pemeriksaan ke Mapolres Garut pada Kamis pukul 20.00 WIB. Karena lokasi pembunuhan ini terjadi di Garut, maka proses hukum Andy sebagai pembunuh akan ditangani Polres Garut. Namun kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan Andy ditangani Polda Metro Jaya.
Rukmila berusaha membesarkan hatinya. Yang ia inginkan hanya kejelasan tentang hilangnya Ryan, dan itu sudah ia dapatkan sejak Andy mengakui perbuatannya. Terpancar aura duka pada sorot mata Rukmila, tapi ia berusaha tersenyum dan menyambut beberapa rekan kantor Ryan yang datang ke Garut untuk mengucapkan belasungkawa.
Dibalut busana muslim putih, Ibunda Ryan ikhlas dan tegar dengan kepergian anak keduanya. Meskipun sesekali air mata hendak membasahi pipinya, kelopak mata Rukmila yang sudah mulai keriput menahannya agar tak menetes. Air matanya sudah terkuras habis sejak Rabu 5 Agustus, Andy mengaku bahwa Ryan sudah meninggal.
Sebelumnya, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan, tersangka Andy mengakui perbuatannya berkat kesabaran orangtua Ryan yang rajin mengunjungi Andy di dalam sel rutan Mapolda Metro Jaya dan menanyakan keberadaan Ryan secara baik-baik kepada Andy. Pendekatan Rukmila itulah yang menjadi awal terkuaknya peristiwa pembunuhan Ryan.
Misteri hilangnya Asisten Bisnis Presiden Direktur PT XL Axiata itu akhirnya terungkap. Ia tewas di tangan kekasihnya sendiri, Andy Wahyudi (38). Kepada polisi Andy mengaku menghabisi nyawa Ryan dengan cara membekap mulut dan hidung korban lalu menenggelamkannya ke dalam bak mandi di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, pada 30 Oktober 2014. (Mut/Mvi)